Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

26.9.11

Sukarelawan Penanggulangan Bencana dan Pisau Lipat

Hampir setahun lalu, Gunung Merapi mempertunjukkan kekuatan dan ancamannya. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi [Provinsi DIY dan Jawa Tengah] yang jumlahnya ratusan ribu harus mengungsi dari sekitar lereng Merapi tidak sedikit juga yang membawa hewan ternaknya). Demikian pula [mungkin jumlahnya hampir ribuan] mereka yang menamakan dirinya sukarelawan yang akan membantu para penyintas Gunung Merapi.

Bukanlah saat ini tulisan ini membahas tentang nasib penyintas, namun saya akan membahas nasib seorang, yah hanya seorang, yang seorang itu adalah sukarelawan yang harus ditangkap polisi dan mendekam bulanan di balik jeruji ruang tahanan kantor polisi salah satu propinsi yang terdampak. Kenapa dia sampai mengalami nasib seperti itu? Apakah ia melakukan seperti yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku sukarelawan di Aceh namun malah mencuri barang bantuan ? bukan, ia bukan ditangkap karena itu, tapi ia ditangkap karena membawa pisau lipat, pisau lipat yang umum digunakan oleh pekerja dan sukarelawan kemanusiaan disaat menjalankan tugasnya.

Alasan penangkapan karena ia melanggar aturan mengenai negara dalam bahaya dan darurat (konflik bersenjata). Lalu apakah karena aturan itu sehingga pisau lipat yang saya yakin akan dapat menyelamatkan banyak nyawa justru tidak boleh dibawa oleh mereka yang memiliki kemampuan untuk menyelamatkan ? apakah polisi yang dilapangan bekerjasama dengan kita akan memperlakukan kita seperti itu ? Saya rasa polisi akan tetap menjadi kawan kita apakah disaat bersama-sama menjalankan tugas mulia menyelamatkan jiwa sesama atau disaat tidak dalam status bencana.

Saya dalam tulisan ini akan berbagi pengalaman bagaimana agar kita (sukarelawan penanggulagan bencana/ tim rescue atau penyelamat) akan aman membawa pisau dan justru akan dimaklumi oleh rekan kita dari anggota kepolisian.

Hargai Polisi sebagai aparat penjaga keamanan dan keselamatan rakyat Indonesia
Bila kita berjumpa polisi yang sedang bertugas melakukan razia senjata tajam atau api atau narkoba, atau yang sepele razia lalu lintas, lakukanlah hal berikut :
1. Berlakulah sopan dengan polisi bila ia memberhentikan kita dan menanyakan diri kita serta meminta menggeledah tas kita, bagaimanapun ia memang memiliki wewenang melakukan razia demi keamanan dan keselamatan rakyat Indonesia.

2. Berikan salam, kemudian anda bisa membuka pertanyaan dengan : "Selamat Malam [sesuai situasi tentunya] Pak/Bu, ada yang bisa saya bantu ?"

3. Berikan identitas diri dan surat tugas yang diminta oleh Polisi sehingga Polisi bisa mengidentifikasikan kita sebagai tim penyelamat.

4. Jawablah segala pertanyaan Polisi dengan profesional. Tim Penyelamat, dan Sukarelawan adalah orang yang terlatih untuk tidak mengutamakan emosi dalam menghadapi situasi apapun, betulkan kawan ? Emosi hanya akan membangkitkan emosi pihak lain.

Tips aman membawa pisau lipat:
Disaat bertugas dilapangan baik itu respons bencana maupun kegiatan kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko bencana, saya selalu membawa pisau lipat tipe Rescue Tool, namun saya tidak "polos" dalam membawa pisau. Saya membekali diri dengan hal-hal yang bersifat administratif, berikut ini pengalaman saya disaat bertugas atas nama PMI:
1. Surat tugas dari lembaga dimana saya bertugas.

2. Kartu Pengenal dari lembaga saya bertugas atau lebih dikenal dengan ID Card.
Di belakang kartu pengenal PMI biasanya ada tulisan permohonan bantuan kepada Pihak TNI/Polri dan Pemerintahan setempat untuk membantu pemegang kartu tersebut sehingga ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

3. KTP

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Satgana PMI.
Nah untuk Kawan-kawan di PMI, buku ini penting untuk selalu dibawa disaat bertugas karena buku ini memiliki kekuatan hukum, didalamnya mencantumkan bahwa buku ini adalah panduan yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PMI untuk dijalankan disegala jajaran dan tingkatan PMI dari Nasional sampai Desa.
Dan dibuku ini pula dicantumkan bahwa pisau lipat adalah perlengkapan perorangan dari anggota Satgana PMI [lihat Bab III, hal. 11 tentang Perlengkapan Perorangan] selain itu pisau jenis lain sebagai perlengkapan operasional [lihat juga Bab III, hal 11 tentang Perlengkapan Operasional]. Sehingga buku ini dapat membantu kawan-kawan anggota PMI yang sedang bertugas sebagai satgana bila menghadapi situasi dimana ada razia.

5. Jaga hubungan baik dengan kepolisian dimana kita ditugaskan.

Bagaimana bila organisasi tempat kita bersumbangsih belum seperti PMI?
Mungkin tips yang juga pernah saya dan beberapa teman saya lakukan bisa dilakukan teman-teman, berikut ini mungkin berguna:
Bekali diri anda dengan:
1. Surat tugas dari organisasi anda.

2. Kartu Pengenal dari organisasi anda.

3. KTP.

Bila sudah lengkap :
1. Datanglah ke Polsek atau Polres dimana Organisasi anda berada, jelaskan siapa anda dan anda menjalankan tugas dari organisasi apa dan berkantor dimana serta akan ditugaskan ke daerah bencana mana.

2. Mintalah surat jalan dari kepolisian tersebut, mintalah kepada kepolisian untuk mencantumkan bahwa anda membawa pisau [baik itu pisau lipat atau pisau P3K, atau pisau lainnya yang terkait dengan penugasan anda].

3. Bila anda sudah mendapatkan surat jalan tersebut dan juga sudah berada di daerah penugasan, segeralah melaporkan diri ke kepolisian setempat dengan menunjukkan surat jalan anda dan tunjukkan barang-barang yang tertera di surat jalan bila diminta.

4. Saya yakin, bila ini anda lakukan, pihak kepolisian pasti akan menyambut anda dengan baik bahkan akan memberikan perlindungan dan bantuan. Rekan saya bahkan sampai diberikan makan segala loh, sudah dianggap seperti kawan oleh polisi-polisi tersebut walaupun baru kenal.

Naik Pesawat
Nah ini juga momok bagi beberapa rekan yang akan bertugas dan membawa pisau lipat, mereka takut disita oleh pihak bandara. Langkah berikut ini pernah saya dan juga beberapa teman saya lakukan tanpa kehilanga pisau lipat:
1. Jangan bawa pisau kedalam kabin, masukkan saja ke dalam tas yang akan dimasukkan dalam bagasi pesawat, lebih baik lagi bila dimasukkan ke dalam sarung pisau.
2. Bisa juga pisau tidak dimasukkan kedalam bagasi, tetapi anda titipkan kepada pihak maskapai penerbangan sebagai Security Item yang artinya pisau ini nantinya akan dititipkan kepada pilot dan bisa kita ambil dibagian Lost & Found. Pada saat check in sampaikan niat anda ke petugas nanti ia akan membantu anda.
3. Jangan sampai lupa seperti yang pernah saya alami, pisau terbawa sampai pemeriksaan mau naik pesawat, hasilnya pisau V********x kesayangan saya disita, huhuhu sedihnya.

Selamat bertugas, semoga aman dan selamat.




Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.

View My Profile on View ujang lasmana's profile on LinkedIn

GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com

1 komentar:

  1. bang,,, sya mo tanya gimana caranya memsang info gempadi blog...?
    minta scriptnya...
    kirim ke e-mail saya..
    ilyan.suparo2@gmail.com

    terima kasi ya bang....

    ReplyDelete

Another Articles

Ready to Download

Silahkan Unduh Manual dibawah ini, bila dijadikan referensi mohon dicantumkan sumbernya.

Manual Mahir Memanfaatkan Peta Navigasi.net untuk Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series


Manual Mahir Garmin Map 76 CSx dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx


Manual Garmin HCx untuk Pemetaan Risiko Bencana

Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS


Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana

Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS

Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD


Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana

Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Hazard

Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Isian

Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI




Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif

Bab 2: GPS

Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana


Bab 4: Analisa Data

Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI


Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi

Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource


Bab 6: Google Earth

Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko

Ready Downloaded List: Mapping Software

Download Google Earth
Google Earth Versi 6.2

Unggah Google Earth versi terbaru



Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3

Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya



Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda

Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya

Reader