
Padang - Bencana banjir dan longsor mengintai 48 kecamatan di Sumatera Barat (Sumbar) selama November hingga akhir Desember mendatang. 48 Kecamatan yang terletak di 12 kabupaten/ kota tersebut dikategorikan Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar sebagai kawasan beresiko tinggi dan meminta Satlak Penanggulangan Bencana setempat siaga 24 jam.
Manajer Satkorlak Penanggulangan Bencana (PB) Sumbar, Ade Edward, kepada detikcom mengatakan, gubernur Sumbar telah mengedarkan surat peringatan kepada bupati dan walikota terkait ancaman bencana. Surat tersebut isinya antara lain meminta bupati dan walikota sebagai ketua Satkorlak PB di daerah untuk memeriksa hulu sungai untuk mencegah kemungkinan banjir atau longsor.
"Tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini menuntut kita proaktif melakukan tindakan mitigasi dengan membersihkan tumpukan kayu dan material lain yang dapat saja menyebabkan banjir bandang atau longsor," ujarnya.
Dikatakan Ade, kecamatan berisiko tinggi itu terdapat di Kabupaten Solok, Agam, Bukittinggi, Padang Pariaman, Sijunjung, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman dan Pesisir Selatan, Kota Padang dan Padangpanjang.
Lebih lanjut, Ade mengatakan, pihaknya meminta petugas Satlak di kecamatan siaga 24 jam dan terus memantau daerah rawan, terutama bila hujan turun selama tiga jam. Selain itu, kata dia, pemerintah kabupaten/ kota yang wilayahnya rawan bencana sebaiknya melengkapi peralatan komunikasi berupa radio amatir hinga ke pemerintahan terendah.
"Peralatan pendukung itu memungkinkan masyarakat untuk langsung memberikan laporan bila terjadi bencana sehingga dapat segera ditangani," tukasnya.(yon/djo)
Yonda Sisko - detikNews











0 komentar:
Post a Comment