Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

22.3.13

Ketangguhan Bangsa Terhadap Bencana: Dimulai Dari Keluarga



Kemarin, saya diminta untuk menjadi narasumber dalam workshop Penanggulangan Bencana oleh PMI Kota Tangerang Selatan. Diadakan di Markas baru yang terletak di Jalan. Cendekia – dekat SMA Insan Cendikia Serpong.
Tema yang saya sajikan adalah kesiapsiagaan bencana untuk tingkat keluarga. Dengan pertimbangan, sudah banyak organsisasi kemanusiaan, LSM dan PBB yang melaksanakan program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Program tersebut mengedepankan masyarakat sebagai sebuah kelompok yang siap siaga disaat darurat, namun masih sedikit menyinggung tentang kesiapsiagaan bagi masyarakat untuk level keluarga per keluarga. Padahal, seorang penolong bagi komunitasnya belum tentu bisa menolong lingkungannya bila keluarganya belum terjamin keamanan, keselamatan dan kelangsungan hidupnya. Demikianpula bagi pekerja kemanusiaan yang selalu keluar masuk desa, mendaki dan menuruni gunung untuk membuat suatu masyarakat menjadi siaga, namun sudahkah ia menyiapkan keluarganya?
Pemerintah mencanangkan menjadi Negara yang tangguh atau resiliens terhadap bencana, namun itu tidak akan terwujud bila kesiapsiagaan dan ketangguhan tidak dimulai dari keluarga. Kesiapsiagaan keluarga adalah pondasi ketangguhan Negara terhadap bencana. Keluarga yang memiliki kelentingan atau cepat pulih pasca bencana menyumbang porsi terbesar dalam ketangguhan bangsa. Keluarga yang siaga akan mendukung kesiapsiagaan dan upaya pengurangan risiko sebagai sebuah budaya bagi peradaban Indonesia.
Pada lokakarya tersebut ada tujuh langkah sederhana yang saya ajukan untuk membuat keluarga tangguh dan survive disaat bencana atau kedaruratan terjadi. Ketujuh langkah ini dijalankan sejak masa sebelum terjadi bencana sampai setelah bencana terjadi. Langkah 1 – 4 adalah pada fase Pra-Bencana, sedangkan langkah 5 disaat terjadi bencana/kedaruratan, untuk langkah 6 – 7 dilakukan setelah bencana/kedaruratan terjadi. Tergantung jenis bencana/kedaruratannya, langkah  bisa saja masuk pada fase saat bencana, misalnya banjir. Namun begitu, persipakan ketujuh langkah tersebut sejak anda selesai membaca tulisan ini.
Ke-7 langkah tersebut adalah:

  1. Kenali Ancaman di Sekitar Rumah
  2. Buat Rencana Darurat Untuk Keluarga
  3. Siapkan Tas Darurat
  4. Amankan Rumah dan Lakukan Simulasi Bersama Seluruh Anggota Keluarga
  5. Tindakan Melindungi Diri Disaat Kedaruratan Terjadi
  6. Bagaimana Memberikan Pertolongan Darurat
  7. Jaga Komunikasi dan Waspadai Bahaya Susulan

Ketujuh langkah yang berurutan tersebut di atas saling terkait dalam pelaksanaannya.
Langkah 1: Kenali Ancaman di Sekitar Rumah
Langkah awal dalam upaya menyelamatkan dan membuat keluarga yang siaga adalah mengenali dan memahami lingkungan sekitar dimana kita tinggal. Untuk memahaminya, kita bisa melakukan observasi dan menanyakan apakah daerah tempat tinggal pernah terkena bencana (misalnya, banjir, longsor, kebakaran, gempa bumi, tsunami, dll) kepada warga yang sudah lebih lama dari anda tinggal didaerah tempat tinggal anda, atau anda bisa ke Markas PMI setempat untuk menanyakan apakah daerah anda pernah terkena bencana.
Buatlah daftar ancaman-ancaman tersebut dan kajilah apakah rumah anda sudah aman atau belum. Sebagai contoh, untuk gempa bumi, daftar berikut bisa digunakan untuk mengkaji apakah rumah anda tahan gempa.

  1. Apakah ada jalur darurat untuk keluar dari rumah selain pintu utama?
  2. Apakah berdasarkan cetak biru rumah anda sudah tahan gempa?
  3. Apakah kaca-kaca yang di rumah anda sudah terlindung apabila gempa pecahannya tidak mencelakai penghuni?
  4. Apakah lemari-lemari sudah kokoh berdiri?
  5. Apakah asesoris rumah seperti lampu gantung, hiasan foto dan lukisan sudah terpasang dengan kuat dan tidak mudah jatuh?
  6. Apakah tabung gas di rumah anda aman di tempatnya dan tidak mudah terjatuh disaat ada guncangan?

Beberapa pertanyaan tadi bisa dijadikan acuan keamanan rumah anda.

Langkah 2: Buat Rencana Darurat Untuk Keluarga
Bila anda sudah tahu ancaman-ancaman yang ada, maka selanjutnya buatlah rencana darurat untuk keluarga. Rencana darurat ini harus dibahas oleh semua anggota keluarga (termasuk pembantu rumah, tukang kebun, kerabat yang tinggal bersama anda) untuk akhirnya nantinya difahami oleh semua penghuni rumah.
Tentukan jalur evakuasi sehingga mempermudah keluarga menuju tempat aman yang telah disepakati. Gunakanlah peta interaktif untuk menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul, misalnya menggunakan Google Earth atau Google Map, Street Map dll.
Tentukan titik kumpul disaat anda tidak bisa menjangkau rumah karena berbagai hal akibat bencana/kedaruratan. Penentuan titik kumpul yang disepakati anggota keluarga akan mereduksi kepanikan disaat keluarga tidak berkumpul karena sedang mejalankan aktivitas sehari-hari, misalnya di kantor, sekolah, pasar dll. Dengan adanya titik kumpul maka akan menghemat waktu pertemuan dan tidak ada saling mencari yang membuang waktu. Seringkali terjadi disaat adanya bencana/kedaruratan secara insting si Ibu akan menuju sekolah untuk menyelamatkan anaknya, dan si anak cepat-cepat ingin pulang karena merasa rumahlah tempat yang aman. Dalam proses ini bisa jadi tidak bertemu karena jalan yang dilalui berbeda dan akan menambah kepanikan. Apa yang terjadi bila tahu rumah sudah tak layak dihuni akibat bencana? kepanikan dan saling kehilangan niscaya terjadi.
Juga catatlah nomor-nomor darurat dalam buku khusus, jangan andalkan menyimpannya hanya di hape, BB anda semata. Kemudian taruhlah di tas darurat anda.

Langkah  3: Siapkan Tas Darurat, Peralatan Darurat dan Ketahui Cara Menggunakannya
Langkah kesiapsiagaan berikutnya adalah siapkan tas darurat dan siapkan Tas Pertolongan Pertama (First Aid) kemudian isilah tas-tas tersebut. Sediakanlah APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Kemudian pelajarilah bagaimana cara memberikan pertolongan pertama, menggunakan alat-alat darurat dan juga bagaimana menggunakan APAR. Anda bisa meminta bantuan PMI dan Pemadam Kebakaran untuk tahu bagaimana cara menggunakannya.
Tas darurat bisa diisikan dengan makanan darurat dan minuman darurat untuk sejumlah keluarga anda, untuk persiapan selama 3 hari. Juga masukkan lampu senter dan batere cadangannya. Power Bank  yang sudah terisi penuh untuk tenaga cadangan alat komunikasi anda. Masukkan pula baju cadangan, selimut, kantong tidur, perlengkapan dan keperluan kelompok rentan (kanak-kanak dan balita, lansia dan ibu hamil serta anggota keluarga yang menderita penyakit tertentu). Bagi anda yang Muslim perhatikan kehalalan pangan dan minum cadangan anda. Isi tas bisa disesuaikan dengan kebutuhan keluarga anda.
Letakkan tas darurat, tas PP dan APAR di tempat yang mudah terlihat dan mudah dijangkau namun jauh dari jangkauan anak-anak. Untuk tas darurat anda bisa menggunakan tas travel biasa atau container plastic yang banyak dijual di toko serba ada, kemudian berikan tulisan cukup besar “TAS DARURAT” dengan warna mencolok, bisa kombinasi merah dan kuning.
Untuk tas PP banyak dijual dipasaran, terutama toko outdoor, yakinkan anda menggunakan tas PP seukuran tas ransel, bukan tas PP individu (seukuran tas pinggang).

Langkah  4: Amankan Rumah dan Lakukan Simulasi Bersama Seluruh Anggota Keluarga
Langkah ke-empat ini dilakukan setelah kita tahu dan mengidentifikasi bagian-bagian yang berbahaya di rumah. Cara mengamankan yang sederhana terhadap pecahan kaca misalnya adalah melapisinya dengan plastic transparent yang banyak dijual di pasaran. Menguatkan posisi lemari agar tidak rubuh disaat ada guncangan adalah dengan mengikatnya ke dinding, cara sederhana adalah memasang engsel di sisi lemari dan sisi tembok. Untuk tabung gas adalah dengan menggunakan ban dalam bekas. Ikatkan tabung dengan ban dalam tersebut ke dinding.
Bagi anda yang akan membangun rumah, buatlah rumah tahan gempa. Silahkan melihat situs rumah aman gempa, dengan cara ketikkan rumah tahan atau aman gempa di mesin pencari Mbah Google.
Jangan lupa, setelah anda membuat rencana darurat maka saatnya anda melakukan simulasi sederhana dan menyenangkan bagi penghuni rumah. Caranya?
Setelah anda memiliki rencana darurat plus jalur evakuasi dan titik kumpul, uji cobalah di akhir pekan sambil berolah raga pagi. Fun dan bermanfaat serta menyehatkan bukan?

Langkah  5: Tindakan Melindungi Diri Disaat Kedaruratan Terjadi
Disaat bencana atau kedaruratan terjadi, anda harus bisa mengambil langkah mengamankan dan menyelamatkan diri.

  1. Misalnya untuk gempa:
  2. Lindungi kepala
  3. Sembunyi dikolong meja atau tempat tidur. Bila disekitar anda tidak ada meja atau tempat tidur: meringkuklah ditempat anda sambil tetap melindungi kepala.
  4. Jauhi kaca
  5. Setelah gempa reda segera menuju kelapangan terbuka
  6. Bila anda berada di kendaraan, segeralah berhenti dan berjongkok atau meringkuk di sisi kendaraan. Jangan di Kolong kendaraan.
  7. Jangan gunakan lift atau tangga jalan.


Langkah  6: Bagaimana Memberikan Pertolongn Darurat
Setelah terjadinya bencana atau kedaruratan sering diiringi dengan adanya kasus darurat lainnya, misalnya terluka, patah tulang atau ancaman kebakaran pasca gempa akibat putusnya atau bocornya gas dilingkungan atau rumah anda.
Pada langkah ini diharapkan anda sudah mempelajari pertolongan pertama, sehingga anda bisa memberikan bantuan hidup dasar (pijat jantung luar dan pernafasan buatan), menghentikan pendarahan, pertolongan patah tulang, luka dan evakuasi atau pemindahan korban terluka/sakit. Juga diharapkan anda sudah belajar bagaimana menggunakan APAR disaat anda menemukan kebakaran awal.

Langkah  7: Jaga Komunikasi dan Waspadai Bahaya Susulan
Jagalah komunikasi dengan kerabat anda di saat bencana dan pasca. Ikuti perkembangan terakhir terkait bencana dan ancaman lanjutan dari lembaga yang terpercaya. Hati-hati dengan rumor dan berita menyesatkan. Berita menyesatkan pasca gempa kerap terjadi dengan menginformasikan akan terjadi gempa kembali dengan kekuatan yang lebih kuat dan disebutkan waktunya. Ingat, kejadian gempa belum bisa diramalkan, carilah informasi gempa ke BMKG, baik disitusnya – www.bmkg.go.id maupun ikuti melalui media social sejak saat ini. Demikianpula anda sebaiknya memiliki nomor darurat dari lembaga terkait lainnya.

Demikian sumbang fikiran saya semoga berguna, Insya Allah saya akan kembali berbagi tips keselamatan di lain waktu.images.jpg


Share Me Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on View ujang lasmana's profile on LinkedIn

GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com

0 komentar:

Post a Comment

Another Articles

Ready to Download

Silahkan Unduh Manual dibawah ini, bila dijadikan referensi mohon dicantumkan sumbernya.

Manual Mahir Memanfaatkan Peta Navigasi.net untuk Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series


Manual Mahir Garmin Map 76 CSx dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx


Manual Garmin HCx untuk Pemetaan Risiko Bencana

Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS


Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana

Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS

Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD


Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana

Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Hazard

Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Isian

Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI




Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif

Bab 2: GPS

Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana


Bab 4: Analisa Data

Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI


Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi

Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource


Bab 6: Google Earth

Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko

Ready Downloaded List: Mapping Software

Download Google Earth
Google Earth Versi 6.2

Unggah Google Earth versi terbaru



Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3

Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya



Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda

Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya

Reader