24.10.08
Jangan Buang Kompasmu (Do not Throw Out Your Compass)
Menanggapi percobaan kecil tim Eiger Adventure News, saya memberikan sedikit gambaran mengenai GPS dan hambatannya. Tulisan Tanggapan ini dimuat pada EAN edisi 52.
Jadi karena adanya GPS, bagaimana nasib Kompas selanjutnya?
Benarkah GPS tak dapat sepenuhnya menggantikan fungsi kompas biasa? (EAN 51 / Maret-April 2008). Pertanyaan ini sering saya terima ketika memberi materi Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Sistem Informasi Geografis Partsipatif (SIGaP).
GPS tak dapat memberikan informasi posisi geografis secara tepat jika satelit tidak ada, terhalang (hutan lebat, gedung tinggi, permukiman padat, mendung pekat), atau alatnya kurang sensitif. Pemilihan GPS sangat penting. Garmin eTrex Vista dan Garmin eTrex yang diujicoba di EAN 51, biasa digunakan dalam pemetaan risiko bencana oleh PMI, tapi kurang pas untuk Lembah Cikole. Kurang sensitif, ‘pemanasan’nya lama. Padahal GPS tak dapat digunakan sebelum tampil tulisan Ready to Navigate. Setelah itu pun baiknya
tunggu beberapa menit sampai sinyal menguat. Bila baru Ready to Navigate langsung digunakan, sinyal mudah hilang, tingkat kesalahannya besar.
GPS takkan pernah menunjukkan posisi 100% tepat. Tingkat ketelitian hampir semua jenis GPS maksimal 95%. Fasilitas find (untuk mencari titik sasaran) takkan pernah tepat nol. Jadi seandainya tim ujicoba EAN mendapat sinyal pun, tetap takkan mendapat angka nol sebagai penunjuk telah sampai di titik tujuan.
Garmin eTrex Vista sedikit lebih teliti dibanding eTrex, dan lebih mudah digunakan. Waktu pemetaan di Kota Menara Sulawesi Utara, dengan kontur mirip Cikole, tim kami mengalami hal sama. Tim lain dengan eTrex Vista Cx, selesai lebih cepat karena hampir tak pernah kehilangan sinyal.
Dalam pemetaan di permukiman padat Bidara Cina Jakarta Timur, tim PMI mendapat halangan bukan dari lembah atau hutan, tapi atap-atap rumah yang dempet dan gang-gang sempit tinggi. Garmin eTrex, eTrex Vista, diikuti eTrex Legend, mengalami gangguan ini. Garmin eTrex Vista Cx ternyata mampu mengatasi ini (walau tingkat akurasi melebar, pernah sampai 32 m).
Sementara menunggu keluarnya GPS yang lebih canggih, jangan dulu
buang kompas, karena tetap berguna untuk menentukan titik geografis.
Naskah: Uj. Dede Lasmana,
Another Articles
Post Groups
Ready to Download
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx
Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS
Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS
Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD
Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana
Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Hazard
Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Isian
Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif
Bab 2: GPS
Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana
Bab 4: Analisa Data
Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI
Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi
Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource
Bab 6: Google Earth
Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko
Ready Downloaded List: Mapping Software
Google Earth Versi 6.2
Unggah Google Earth versi terbaru
Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3
Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya
Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda
Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya
0 komentar:
Post a Comment