
GPS punya USA dan Glonass punya Rusia. Kedua sistem navigasi ini pada dasarnya dan awalnya dan pasti seterusnya akan digunakan dalam kepentingan militer. Baik USA maupun Rusia, masing-masing mengoperasikan sistem navigasi berbasis satélite tersebut. Jadi bila diperlukan mereka pasti (hipotesa) akan mengacak sistem navgasi tersebut bila dalam kondisi perang yang melibatkan negara mereka.
Bahkan saya mendengar rumor bahwa AS pernah mengacak GPS disaat akan memulai perang teluk dan irak, rumor yang boleh dipercaya atau dilewatkan saja.
Sudah pasti ini akan merugikan pihak lawan yang mengandalkan sistem navigasi dari kedua negara tersebut, sehingga beberapa negara dengan komandannya Uni Eropa sedang membangun suatu sistem navigasi yang berdiri sendiri. Sistem tersebut adalah Galileo.
Menurut wikipedia.org Galileo sedang dikembangkan oleh Uni Eropa dan European Space Agency. Proyek bernilai €3,4 miliar ini dibuat untuk menyediakan alternatif dari Global Positioning System Amerika Serikat dan GLONASS Rusia. Pada 30 November 2007, 27 menteri transportasi Uni Eropa setuju untuk mengaktifkan Galileo selambatnya pada 2013.
Masih menurut Wikipedia.org Sistem Galileo diperkirakan akan lebih akurat dari GPS dan GLONASS, lebih akurat di ketinggian yang tinggi, dan dapat membantu Eropa pada saat perang. Dan seperti GPS, pemakaiannya juga akan gratis.
Karena nilai strategisnya ini, dan juga menghindari dominasi kedua Negara di segala bidang, terutama militer, maka banyak negara yang mau bekerjasama untuk mengembangkan Galileo. Negara-negara tersebut adalah:
1. RRC, yang bersedia memberikan dana sebesar €230 juta (ASD 296 juta), bergabung pada tahun 2003.
2. Israel pada Juli 2004 menandatangani persetujuan dengan UE untuk menjadi partner dalam pengembangan Galileo.
3. 3 Juni 2005, Ukrania mengikuti jejak Israel.
4. Ditahun yang sama 7 September 2005 negara di Asia Selatan, India mengambil peran dan menandatangani persetujuan dengan mendirikan system augmentasi regional berdasarkan EGNOS.
5. Nopember 2005, Maroko dan Arab Saudi ikut bergabung dalam proyek Galileo.
6. 12 januari 2006 Korea Selatan ikut bergabung.
7. Ada spekulasi bahwa negara lain juga akan bergabung dalam projek Galileo, termasuk Argentina, Australia, Brazil, Canada, Chile, Japan, Malaysia, Mexico, Norway, Pakistan, Russia, dan South Korea.
Mari kita tunggu bersama. Galileo.
0 komentar:
Post a Comment