Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

1.6.11

Kenapa Kita Harus Melaksanakan Kegiatan Sekolah Siaga Bencana?

Renungan:
Daftar Kejadian Gempa dan korban siswa/i (sumber program satu juta sekolah dan rumah sakit aman):
1. 2004 Gempa dan tsunami di Aceh (Samudera Indonesia) > 750 sekolah hancur, tidak ada siswa yang tewas di sekolah.
2. 2005 Gempa di Pakistan > 10.000 sekolah hancur; 17.000 pelajar tewas karena bangunan sekolah mereka runtuh (colapse):
3. 2006 Gempa di Jogjakarta > 2.900 sekolah hancur, tidak ada siswa yang tewas di sekolah.
4. 2007 Gempa dan tsunami di Bengkulu > 383 sekolah hancur, tidak ada siswa yang tewas di sekolah.
5. 2008 Gempa di China > 7.000 ruang kelas hancur; 10.000 siswa/i tewas dikelas mereka yang hancur;
6. 2009 Gempa di Padang > 1.606 kelas (241 sekolah) hancur; 60 siswa/i tewas di sekolah/ruang kursus;
7. 2010 Gempa dan tsunami di Mentawai > 7 sekolah hancur, tidak ada siswa yang tewas di sekolah.



Kenapa di Indonesia angka tewas siswa/i di sekolah tidak sebanyak di negara lain? Apakah karena takdir? Apakah karena kesiapsiagaan kita sudah baik? Mari kita lihat kapan gempa itu terjadi:
1. 2004 Gempa dan tsunami di Aceh (Samudera Indonesia) > 750 sekolah hancur: Jum’at, 26 Desember 2004 : 7:58 a.m. (hari libur)
2. 2005 Gempa di Pakistan > 10.000 sekolah hancur; 17.000 pelajar tewas karena bangunan sekolah mereka runtuh (colapse): sabtu, 8 Oktober 2005: 08:50 a.m. (hari sekolah)
3. 2006 Gempa di Jogjakarta > 2.900 sekolah hancur, sabtu, 27 May 2006 05.54 am (Jam sekolah belum dimulai)
4. 2007 Gempa dan tsunami di Bengkulu > 383 sekolah hancur, Rabu, 12 September 2007 06:10 pm (Jam sekolah sudah selesai)
5. 2008 Gempa di China > 7.000 ruang kelas hancur; 10.000 siswa/i tewas dikelas mereka yang hancur; Selasa, 13 May 2008 02:28 pm (hari sekolah)
6. 2009 Gempa di Padang > 1.606 kelas (241 sekolah) hancur; 60 siswa/i tewas di sekolah; Rabu 30 September 2009: 05:16 pm. Banyak yang tewas disaat mereka kursus di lembaga kursus. Jam Sekolah baru usai.
7. 2010 Gempa dan tsunami di Mentawai> 7 sekolah hancur: Senin, 25 Oktober 2010 09:41 pm, tidak jam sekolah.

Hmm ternyata waktu gempalah yang membuat siswa/i di Indonesia tidak banyak yang tewas akibat tertimpa bangunan sekolahnya.

Namun, apa yang terjadi bila gempa terjadi seperti di negara lain? Yaitu disaat waktu aktif sekolah? Niscaya akan banyak siswa/i yang tewas di bawah reruntuhan sekolahnya.

Akan berdiam dirikah kita? Menyaksikan anak, kemenakan, sepupu, cucu, anak kerabat, tewas akibat bangunan sekolah yang runtuh?

SAYA TIDAK MAU BEDIAM DIRI DAN NANTINYA MENGUTUKI DIRI, KENAPA KITA ADA DINEGARA YANG SELALU TERKENA GEMPA.

Saya yakin anda juga tidak mau.
Mari kita selamatkan mereka sebelum gempa terjadi, bagaimana caranya?

Usulan dari saya:

1. Berikan pengetahuan siaga bencana, keselamatan, dan apa yang harus mereka lakukan disaat bencana bagi siswa/i, mulailah dari sekolah anak kita, kemenakan kita, cucu kita, sepupu kita.
2. Tingkatkan pengetahuan mengenai konservasi alam
3. Berikan pengetahuan itu kepada: Guru, Siswa/i, Satpam, Petugas kebersihan, penjual di kantin dan juga pengunjung (orang tua/wali, penjemput siswa/i)
4. Kenali ancaman yang ada disekolah
5. Petakan
6. Bentuk tim siaga bencana
7. Susun prosedur kedaruratan
8. Lakukan simulasi secara rutin
9. Evaluasi prosedur dan simulasi secara rutin
10. lakukan retrofit atau penguatan sekolah pada daerah-daerah yang rawan, misalnya penguatan meja, lemari agar tidak mudah jatuh dan menimpa siswa/i, lapisi kaca sekolah dengan kaca film atau yang murah yaitu stiker bening (ini agar bila kaca pecah maka pecahannya tidak mengenai warga sekolah, kuatkan penempatan lampu agar tidak jatuh dan menciderai.




Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.

GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com

1 komentar:

  1. kang, saya pinjam tulisannya buat blog sekolah, ntar tetap dimuat penulis dan alamat blognya. (jajuli)

    ReplyDelete

Another Articles

Ready to Download

Silahkan Unduh Manual dibawah ini, bila dijadikan referensi mohon dicantumkan sumbernya.

Manual Mahir Memanfaatkan Peta Navigasi.net untuk Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series


Manual Mahir Garmin Map 76 CSx dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx


Manual Garmin HCx untuk Pemetaan Risiko Bencana

Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS


Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana

Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS

Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD


Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana

Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Hazard

Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Isian

Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI




Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif

Bab 2: GPS

Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana


Bab 4: Analisa Data

Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI


Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi

Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource


Bab 6: Google Earth

Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko

Ready Downloaded List: Mapping Software

Download Google Earth
Google Earth Versi 6.2

Unggah Google Earth versi terbaru



Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3

Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya



Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda

Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya

Reader