
Bandung - Banjir yang selalu melanda kawasan Majalaya setiap tahunnya membuat warga Majalaya menginginkan banjir dimasukkan dalam peta bencana di Jabar. Alasannya, walaupun tidak memakan korban jiwa, banjir Majalaya membuat perekonomian di Majalaya lumpuh.
"Dari pengalaman masa lalu, banjir di Majalaya dampaknya sangat besar. Saya berkali-kali menekankan kepada pemprov Jabar agar banjir di Majalaya masuk ke dalam peta bencana di Jabar. Karena banjir di Majalaya sudah terjadi bertahun-tahun dan rutin setiap musim hujan," kata Ketua Komite Banjir Majalaya Satya Natapura saat dihubungi detikbandung, Selasa (18/11/2008).
Selama ini banjir di Malajalaya belum pernah memakan korban jiwa, hanya satu korban jiwa saat banjir yang melanda kawasan tersebut pada hari Kamis (12/11/2008) malam. Korban meninggal karena tersengat aliran listrik.
"Kalau dilihatnya dari ada atau tidaknya korban jiwa, ya jelas banjir di Majalaya tidak akan masuk dalam peta bencana alam di Jabar. Tapi jangan dilihat dari sisi korban jiwa saja, tapi juga lihat aspek yang lain," kata Satya.
Menurut Satya dengan masuknya banjir Majalaya dalam peta bencana Jabar, maka akan membuat pemprov lebih memperhatikan banjir di Majalaya sehingga dapat membuat solusi yang lebih baik.
"Memang selama ini belum ada program yang jelas untuk menanggulangi banjir. Bukan saja di Majalaya, di Jakarta juga belum terbukti pemerintah bisa mengatasi masalah banjir. Namun kita bisa melihat bagaimana upaya yang jelas dari Pemprov DKI Jakarta dalam menanggulangi banjir di sana," terang Satya yang mengaku akan bertemu dengan Wagub Jabar Dede Yusuf untuk membahas masalah banjir di Majalaya.
"Besok, Rabu (19/11/2008) wagub mau terima saya pukul 14.00 WIB. Kita mau bicarakan penyelesaian banjir di Majalaya," pungkas Satya.
Andrian Fauzi - detikBandung
Selasa, 18/11/2008 11:16 WIB
http://bandung.detik.com/read/2008/11/18/111653/1038804/486/warga-minta-banjir-majalaya-masuk-peta-bencana-jabar
0 komentar:
Post a Comment