Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

29.4.11

MENGAPA DUA GEMPA KUAT MENGGUNCANG CILACAP?

Gempa dengan kekuatan 6,3 skala Richter menggoyang Cilacap, Jawa Tengah, Selasa 26 April 2011 pukul 13.39 Waktu Indonesia Barat.
Meski tak menimbulkan ancaman tsunami, gempa membuat panik warga, mereka berhamburan ke luar rumah dan langsung mencari tahu, apakah ada ancaman tsunami. Gempa kemarin juga dirasakan di sejumlah wilayah: Ciamis, Tasikmalaya, dan Yogyakarta.

Tiga pekan sebelumnya, gempa juga mengguncang Cilacap, dengan skala yang lebih besar. Senin malam, 4 April 2011, terjadi lindu dengan kekuatan 7,1 skala Richter. Gempa itu berpotensi tsunami. Kala itu, ribuan warga Cilacap yang panik mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi atau berkumpul di Masjid Agung.

Mengapa ada dua gempa dengan kekuatan relatif besar terjadi di Cilacap, dalam waktu satu bulan? Pakar Gempa dari Puslit Geoteknologi-LIPI, Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, Cilacap memang berada dalam wilayah gempa. ";;;Kenapa ada peningkatan seismik, (karena) sejak 2006 banyak gempa di situ. Di Yogyakarta, Pangandaran, Ciamis. Sedang penyesuaian,";;; kata Danny saat dihubungi di Jakarta, Selasa 26 April 2011.

Danny mengaku, belum diketahui berapa cadangan energi yang masih tersisa di lempeng dekat Cilacap. ''Namun, dengan peningkatan seismik ini, perlu waspada juga, kesiapsiagaan terus dilakukan,'' tambah dia. Meski, ''sampai saat ini belum ada prediksi ada gempa besar.''

Untuk diketahui, potensi terjadinya bencana bisa dilihat dari sejarah. Jika pernah ada bencana besar di wilayah tersebut, ada kemungkinan itu berulang. Bagaimana dengan Cilacap? ''Untuk gempa besar sampai 100 tahun yang lalu, tak ada. Namun, perlu data sejarah yang panjang untuk mengetahuinya, sampai 1.000 tahun mungkin, itu yang belum ada (data sejarah),'' kata Danny.

Tak hanya warga Cilacap, kewaspadaan juga harus dimiliki penduduk di wilayah lain. Sebab,'' hampir seluruh Indonesia jalur rawan bencana, kecuali Kalimantan.''

Soal mitigasi bencana, Danny mengimbau masyarakat paham, apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Itu penting agar tidak celaka. Persiapan jangka panjang juga harus dilakukan. Misalnya konstruksi. ''Perlu waspadai, jangan sampai kolaps saat gempa, kalau rusak masih wajar,'' ujarnya.

Meski waspada, masyarakat diminta tidak termakan isu yang beredar. ''Misalnya, isu seminggu lagi ada gempa besar, itu pasti bohong. Ikuti petunjuk pemerintah dan peneliti,'' tuturnya.

Sementara itu, untuk mitigasi bencana tsunami, Danny mengimbau pemerintah dan pihak terkait giat memberikan sosialisasi ke masyarakat. ''Potensi ada, kami pernah memetakan zona lintasan tsunami, dari Aceh sampai Nusa Tenggara Timur,'' katanya.

Sebelumnya, pakar Geodesi Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano mengatakan, gempa yang mengguncang Cilacap 4 April lalu tergolong unik.

Sebab, tidak terjadi pada bidang kontak lempeng, melainkan pada salah satu lempeng. Menurut Irwan, gempa yang terjadi Senin pukul 03.06.39 WIB itu terjadi di bagian lempeng Australia yang masuk ke lempeng Eurasia. ''Jadi, mekanismenya, gempa terjadi di lempeng turun atau sesar normal,'' kata dia.

Dia menambahkan, tipe gempa yang terjadi di Cilacap itu pada umumnya terjadi pada gempa-gempa susulan, setelah terjadinya gempa utama. ''Namun pada gempa ini terjadi pada gempa utama. Ini yang juga menarik untuk kami teliti lagi,'' kata dia.


Gempa berbeda dengan yang terjadi pada 2006 dan 2009, di mana kedua lempeng saling tumbuk dan bagian lempeng yang saling bertemu itu mengalami kenaikan. ''Bagian yang bertemu itu naik ke atas, sehingga pada waktu itu disertai tsunami,'' kata dia.


Sumber :vivanews; di salin dari sini


Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.

GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com

0 komentar:

Post a Comment

Another Articles

Ready to Download

Silahkan Unduh Manual dibawah ini, bila dijadikan referensi mohon dicantumkan sumbernya.

Manual Mahir Memanfaatkan Peta Navigasi.net untuk Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series


Manual Mahir Garmin Map 76 CSx dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx


Manual Garmin HCx untuk Pemetaan Risiko Bencana

Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS


Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana

Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS

Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD


Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana

Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Hazard

Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Isian

Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI




Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif

Bab 2: GPS

Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana


Bab 4: Analisa Data

Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI


Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi

Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource


Bab 6: Google Earth

Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko

Ready Downloaded List: Mapping Software

Download Google Earth
Google Earth Versi 6.2

Unggah Google Earth versi terbaru



Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3

Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya



Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda

Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya

Reader