And ... Let the health workers to stay alive and carry out their duties

Pagi ini, saya dihentakkan sebuah poster di facebook dari ICRC. Sebuah frase yang kurang lebih berarti:

AKU MATI BUKAN KARENA PERANG; YANG MEMAKSAKU MENCARI PERLINDUNGAN DI SEBUAH KAMP;

AKU TIDAK MATI KARENA AIR KOTOR, YANG AKU MINUM DAN MENGANDUNG KOLERA;

AKU MATI KARENA PEJUANG-PEJUANG ITU MENCURI OBAT-OBATAN DAN MEMBUNUH DUA PERSONIL KESEHATAN YANG BERTUGAS DI SINI


Yah .... karena obat-obatan yang dirampas pasukan tempur itu membuat petugas kesehatan tidak bisa menyelamatkan jiwa,
Karena pasukan tempur itu membunuh dua personil kesehatan (hanya dua-duanya personil kesehatan yang masih ada di sana), membuat banyak nyawa tidak bisa tertolong.
Bukan hanya itu,
Banyak nyawa tak tertolong karena Ambulans dilarang melewati pos pemeriksaan
Banyak nyawa tak tertolong karena ambulans di jadikan sasaran tembak
Banyak nyawa tak bisa ditolong karena rumah sakit dibom

Mari lindungi personil kesehatan
Ingat, 19 Agustus adalah World Humanitarian Day
Dimana hari pada tahun 1949 Konvensi Jenewa Resmi menjadi alat periksa apakah sebuah negara menghormati sesama dan bertempur secara ksatria.

“I have no doubt that one missile was aimed at us. I do not know for certain whether it was meant to kill us or warn us to keep away, but it was definitely imed in our direction.” Palestinian Red Crescent ambulance ; driver Khaled Abu Saada

Share Me Tweet Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih. View My Profile on GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com