
Mumbai - Serangan brutal teroris di Mumbai, India, baru-baru ini ditengarai terjadi dengan bantuan teknologi, termasuk layanan peta online Google Earth. Gerah dengan hal tersebut, seorang pengacara di India pun menggugat Google Earth agar dilarang di negeri itu.
Dilansir Times Online dan dikutip detikINET, Rabu (10/12/2008), pengacara bernama Amit Karkhanis itu beralasan, para teroris yang melek teknologi senang memanfaatkan Google Earth untuk merencanakan serangan.
Ia mendaftarkan gugatan hukum tersebut di Mumbai High Court dengan tuduhan Google Earth menolong teroris karena menyediakan gambar target secara jelas. Jikalaupun tak dilarang, Karkhanis menyarankan agar Google Earth tidak menayangkan obyek vital yang ada di India.
Berbagai fasilitas krusial India memang nampak jelas di Google Earth sehingga dikhawatirkan memicu teroris untuk menghantamnya dan menimbulkan akibat fatal. Misalnya saja fasilitas nuklir Bhabha Atomic Research Centre (BARC) di wilayah Mumbai, yang nampang dengan jelas di Google Earth.
Beberapa kasus sudah menunjukkan teroris pernah memanfaatkan Google Earth untuk meyelidiki target serangan. Tahun lalu misalnya, basis militer Inggris di Irak pernah diserang oleh teroris yang menggunakan Google Earth dalam melihat detail bangunan di sana.
Rabu, 10/12/2008 16:49 WIB
Fino Yurio Kristo - detikNews
http://www.detiknews.com/read/2008/12/10/164917/1051443/398/dinilai-bantu-teroris-google-earth-terancam-dilarang
Komentar ku:
Memang tekhnologi itu kan seperti pisau, bisa untuk menolong atau untuk menyusahkan. Bila dilihat dari pengalaman Mumbai, GE akan disalahkan. Nah bila GE dibuat untuk disaster risk reduction seperti yang saya gunakan, malah bermanfaat dan banyak menyelamatkan. So, manfaatkan tekhnologi untuk kemaslahatan manusia.











0 komentar:
Post a Comment