CONTOH KASUS GUNUNG MERAPI
Pada saat Gunung merapi aktif tahun 2006, saya ditugaskan sebagai Liason Officer PMI. Salah satu kegiatan saya adalah memetakan pos-pos pengungsian yang dibantu oleh PMI maupun yang dikelola oleh PMI seperti pos Jemoyo. Tujuan pemetaan ini untuk memudahkan jalur bantuan dan koordinasi.
Setelah saya mendapatkan data GPS, maka saya lanjutkan untuk dibuka dan diolah di MapSource untuk selanjutnya ditumpangsusunkan di Google Earth. Hasilnya, kita mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pos dan aksesnya.

Pada prakteknya, teman-teman Satgana dapat dilatih menggunakan GPS untuk mendapatkan data geografis tersebut bila terjadi bencana didaerah lain. Saya mengusulkan kepada PMI agar memasukkan materi pemanfaatan GPS dan GIS dalam kurikulum KSR, karena GPS dan GIS kan dapat digunakan di kegiatan kesiapsiagaan/pengurangan risiko dan juga respons maupun rehabilitasi dan rekonstruksi.
--- 000 ---
Dari pengalaman di Merapi tersebut sebenarnya data GIS tersebut dapat ditindaklanjuti oleh PMI dan rekan-rekan dari Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sahabat dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Misalnya, pendistribusian bahan bantuan bisa menggunakannya, juga bagi tim khusus (Satgana) yang tergabung dalam tim komunikasi dapat mencari koordinat pemancangan repeater-repeater radio komunikasi. Apalagi dengan menggunakan Google Earth Plus, kita bisa mengkonekkan GPS dengan GE.Sehingga pada saat kita bergerak maka posisi kita di GE akan terlihat.
Hasilnya, sebenarnya rekan-rekan di tim Satgana yang ditugaskan mendistribusikan dapat menggunakannya sebagai panduan.
Gambar Pos PMI di Ngemplak Seneng












0 komentar:
Post a Comment