Ada korelasi apa antara Google Earth (GE) dan Manajemen Bencana?
GE merupakan sebuah program interaktif keluaran Google Inc. Pada program ini kita dapat mengetahui area suatu daerah, atau dengan kata lain GE sebenarnya merupakan sebuah peta yang berbasiskan SIG (Sistem Informasi Geografis) dengan menampilkan situasi dunia nyata melalui foto penginderaan jarak jauh.
Sebuah kelebihan dari GE adalah kita bisa melihat sedemikian dekat dengan obyek, misalnya rumah anggota sibat. Atraktifnya? Bila kita mengunjungi sebuah daerah maka seakan kita terbang seperti Godam dalam komik asli Indonesia, wuzzzzzzz (lihat gambar 1).

Bagaimana menggunakan GE? Sangat mudah, bila anda terbiasa berselancar di komputer maka anda juga akan dapat menselancari GE.
Hebatnya GE, lihat gambar 1, kita bisa melihat area sampai ke atap rumahnya. Nah bagi mereka yang baru dapet pacar, bisa cari rumahnya lewat GE, takutnya dibohongin pacar baru kan?.
Untuk ketinggian suatu daerah atau titik, GE dapat memperlihatkannya. Sehingga akan membantu kita dalam memfasilitasi masyarakat dalam membuat perencanaan pengurangan risiko.
MEMULAI GE
Untuk bisa berselancar dengan GE, maka kita harus menginstalasi GE terlebih dahulu. Kita bisa mengunduhnya melalui http://www.earth.google.com/.
Setelah terinstalasi anda bisa memanfaatkan GE untuk memantau gempa bumi, lengkap dengan besarnya kekuatan dalam skala Richter dan lokasi (lengkap dengan bujur dan lintang bumi).
Untuk bisa menginstalasi GE diperlukan beberapa kondisi minimum dari komputer anda, yaitu paling tidak:
1. Sistem Operasi: Windows 2000, Windows XP
2. CPU: 500Mhz, Pentium 3
3. System Memory (RAM): 128MB RAM
4. Hard Disk: 400MB free space
5. Kecepatan jaringan: 128 Kbits/sec
6. Graphics Card: 3D-capable with 16MB of VRAM
Screen: 1024x768, "16-bit High Color" screen
GE DI DAERAH PROGRAM PERTAMA
GE telah digunakan dalam program Pertama sebagai bagian dari pendekatan Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP) dalam pemetaan risiko yang dilakukan secara partisipatif antara masyarakat dan PMI Cabang/Ranting.
Data geografis yang telah didapat melalui GPS (Global Positioning System) dapat ditumpangsusunkan di GE. Sehingga lebih atraktif dan meningkatkan akurasi data dasar (data base). Tumpang susun ini bisa dimungkinkan bila kita memanfaatkan piranti lunak MapSource versi terakhir, tinggal kita mengklik view in Google Earth maka langsung data GPS kita terlihat di jendela GE (lihat gambar 2).

Sehingga pada saat membuat perencanaan pengurangan risiko, masyarakat dan PMI dapat menentukan perencanaan dengan lebih tepat, terkait lokasi, pengguna dan akses. Semua daerah Program Pertama telah menggunakan pendekatan ini. Walaupun sayangnya tidak semua data GE tersedia untuk desa-desa mitra.
Rumah Anggota Sibat dan KSR serta Titik-titik Mitigasi
Tahap awal yang telah dilakukan teman-teman Korlap dalam memanfaatkan GE adalah menandai rumah-rumah anggota Sibat dan KSR yang tinggal di daerah program (lihat gambar 3) dan juga titik-titik lokasi mitigasi (lihat gambar 4). Sehingga orang luar bisa mengetahui dimana lokasi mitigasi dan posko sibat.


Memanfaatkan Fasilitas 3 Dimensi untuk Analisa Risiko
Salah satu fasilitas yang bermanfaat untuk menganalisa risiko, selain ketinggian, adalah tampilan 3 dimensi. Dengan memanfaatkan fasilitas ini maka masyarakat akan mudah mengkaji risiko di daerahnya. Misalnya kota Painan di Pesisir Selatan Sumatera Barat. Melalui 3D kita bisa tahu bahwa kota tersebut sangat datar dengan dipagari bukit di kiri kanan dan belakangnya, sedangkan bagian muka langsung menghadap Samudera Indonesia (lihat Gambar 5a untuk tampilan spot dari udara dan 5b untuk tampilan transeksi 3D).


Dari tampilan tersebut maka bisa ditentukan jalur evakuasi untuk ancaman tsunami misalnya, termasuk pos-pos bantuan dan jalur distribusinya.
Bila ingin mengetahui lebih dalam tentang GE dan manajemen bencana silahkan baca buku Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko Partisipatif Bab 6 (buku ini tersedia di MP PMI).











0 komentar:
Post a Comment