25.3.11
Tahun 1757 Pernah Ada Gempa dan Tsunami di Jakarta
Memang secara geologi Jakarta rentan dan rawan terhadap gempa, namun masih banyak yang belum “ngeh” dengan ancaman ini. Bisa jadi karena ancaman rutin yang sering terjadi adalah banjir. Namun sindrom melupakan sesuatu karena ada sesuatu yang baru sangatlah merugikan dan membahayakan.
Berdasarkan presentasi M.T. ZEN (Emeritus Professor in Geophysical Engineering Dept of ITB, dan Kepala Divisi R&D PT Asuransi Maipark) pada World Bank’s Panel Discussion on Natural Hazards, un Natural Disaster Launch and Discussion pada 24 Maret 2011 di hotel Borobudur Jakarta, dipaparkan bahwa pada 1757 terjadi gempa dengan skala 7SR di pantai utara Jakarta dan berdasarkan catatan NGDC (National Geophysical Data Center – United States Department of Commerce), gempa tersebut juga disertai dengan gelombang tsunami. Ketinggian gelombang tsunami bervariasi dari 1 – 3 meter.
Gempa ini diduga menyebabkan kerusakan disekitar pantai utara Jakarta bagian timur dan ini yang paling parah, Cilincing. Daerah Jakarta Selatan – Setiabudi merupakan kerusakan terparah kedua.
Kedua daerah ini mengalami kerusakan karena hal yang berbeda, kawasan pantai utara Jakarta bagian timur karena factor jarak yang dekat dengan pusat gempa sedangkan Setiabudi akibat factor kondisi geologi local.
Berdasarkan catatan ini maka pemda DKI wajib membuat peta zona bahaya gempa dengan mikrozonasi DKI Jakarta, factor geologi dan kepadatan serta distribusi gedung tinggi perlu diperhatikan. Ini menindaklanjuti peta zonasi bahaya gempa yang tahun lalu diluncurkan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dengan zona nasional atau belum per provinsi, padahal DKI memiliki dua tipe geologi yang berbeda antara utara dan selatan. Untuk lebih lengkap bisa lihat disini.
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DKI Jakarta sudah dibentuk pada akhir Februari lalu dengan Kepala dirangkap Sekda Provinsi DKI dan Kepala Pelaksana Harian Bapak Arfan Hakily. Diharapkan dengan adanya BPBD maka kesiapsiagaan di DKI dapat ditingkatkan dan kepedualian semua unsur terhadap upaya pengurangan risiko bencana di DKI juga dapat ditingkatkan.
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
Another Articles
Post Groups
Ready to Download
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx
Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS
Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS
Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD
Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana
Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Hazard
Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Isian
Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif
Bab 2: GPS
Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana
Bab 4: Analisa Data
Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI
Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi
Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource
Bab 6: Google Earth
Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko
Ready Downloaded List: Mapping Software
Google Earth Versi 6.2
Unggah Google Earth versi terbaru
Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3
Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya
Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda
Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya
0 komentar:
Post a Comment