16.1.12
Logo Segitiga Biru Diatas Dasar Jingga: Logo BNPB
Ternyata lambang itu punya nilai yang tinggi loh, bahkan sederajat dengan lambang Palang Merah/Bulan sabit Merah. Selama ini yang banyak diketahui orang adalah hanya lambang Palang Merah/Bulan Sabit Merah saja yang merupakan lambang perlindungan, dimana orang yang menggunakan lambang itu, gedung yang menggunakan lambang itu, termasuk kendaraannya akan mendapat perlindungan disaat konflik bersenjata (perang) dan tidak boleh dijadikan obyek serangan militer.
Organisasi yang menggunakan lambang segitiga biru dengan dasar jingga juga mendapat perlindungan, dan itu ada aturannya yang berlaku internasional dan pengaturannya ada dalam dokumen yang sama dengan perlindungan terhadap lambang Palang Merah/Bulan sabit Merah, yaitu Konvensi Jenewa 1949 – yang dikuatkan dalam Protokol Tambahan I Konvensi Jenewa 1949 mengenai Konflik Internasional (untuk lebih jelas silahkan lihat disini dan disini).
Siapakah organisasi atau lembaga yang boleh menggunakan lambang itu? Organisasi atau lembaga yang boleh menggunakannya adalah mereka yang menjalankan fungsi perlindungan masyarakat. Berangkat dari sinilah organisasi penanggulangan bencana mengadopsi lambang segitiga biru dengan latar belakang jingga, baik secara sadar maupun ikut-ikutan karena melihat sebagian besar di dunia organisasi penanggulangan bencana menggunakan logo ini.
Apapun yang terjadi, baik sadar maupun ikut-ikutan, lembaga yang menggunakannya haruslah mengetahui nilainya dan juga aturannya. Bagi yang ikut-ikutan harus membuka mata dan menyadari bahwa logo itu bukanlah sekedar segitiga namun ada aturannya.
Nah, di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang merupakan pemegang mandat penanggulangan bencana mengadopsi logo ini, pertanyaannya sudah tahukah lembaga itu dan juga mereka yang bekerja di badan tersebut dari tingkat nasional (BNPB) sampai tingkat Kabupaten/Kota (BPBD/Badan Penanggulangan Bencana Daerah), serta juga masyarakat dan lembaga mitra lainnya mengenai logo ini?. Semoga mereka memahaminya. Memang secara pragmatis tahu atau tidak arti ini tidak akan mempengaruhi kinerja BNPB dan BPBD saat ini, karena yang utama adalah bagaimana mengelola risiko bencana dengan baik sehingga kerugian dan korban jiwa bisa direduksi bila bencana masih belum bisa dihilangkan.
Namun arti lambang ini akan memiliki nilai lebih disaat negara dalam situasi konflik bersenjata, dan para Pihak yang bertikai harus mengetahui ini dan memberikan perlindungan kepada organisasi ini dalam menjalankan fungsinya melindungi masyarakat.
Jadi bukan hanya lambang Palang Merah dan Bulan sabit Merah yang mendapat perlindungan, logo perlindungan masyarakat yang diwakili segitiga ini juga merupakan lambang perlindungan.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan lambang segitiga biru diatas dasar jingga:
1. National Directorate General for Disaster Management of Hungary
2. The Western regional branch of the National Disaster Management Organisation (NADMO)Ghana.
Tweet
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
Another Articles
Post Groups
Ready to Download
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx
Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS
Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS
Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD
Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana
Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Hazard
Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Isian
Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif
Bab 2: GPS
Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana
Bab 4: Analisa Data
Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI
Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi
Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource
Bab 6: Google Earth
Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko
Ready Downloaded List: Mapping Software
Google Earth Versi 6.2
Unggah Google Earth versi terbaru
Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3
Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya
Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda
Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya
Informasi yang sangat bermanfaat, baik bagi masyarakat umum maupun bagi insan yang peduli penanggulangan bencana. Salam hangat dari BPBD Jateng.
ReplyDelete