Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) kembali melaksanakan
pelatihan penanggulangan bencana sebagai bagiian dari upayanya menjadikan PB di
Indonesia lebih profesional dan akuntabel.
Pelatihan kali ini adalah pelatihan Pengkajian dan Pemetaan Risiko Banjir,
yang akan dilaksanakan pada 22-24 Mei 2012. Narasumber dari pelatihan ini
adalah orang-orang yang memiliki kompetensi di bidangnya yaitu:
Ridwan Yunus – adalah alumnus Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Saat ini
bekerja sebagai information management officer UNDP yang diperbantukan di Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait dengan pengelolaan informasi
kebencanaan, database kebencanaan, pemetaan dan kajian risiko. Saat ini dia
disibukkan dengan beragam kegiatan terkait kebencanaan dan kemiskinan di Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BAPPENAS.
Narwawi Pramudhiarta– adalah lulusan cumlaude Sistem Informasi Geografi
dan Penginderaan Jarak Jauh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Saat ini bekerja sebagai asisten GIS di program Safer Communities
through Disaster Risk Reduction yang diperbantukan di Badan Nasional Penanggulangan
Bencana berkaitan dengan pengelolaan informasi kebencanaan dan pemetaan risiko
bencana.
Berikut ini saya sampaikan ToR kegiatan tersebut.
Saya ucapkan sampai jumpa di pelatihan termaksud.
Salam ....
Kerangka Acuan Pelatihan Pengkajian dan
Pemetaan Risiko Banjir
Jakarta,22-24 Mei 2012
I. Latarbelakang
Indonesia adalah negara yang akrab dengan kejadian-kejadian bencana. Tahun
2011 yang lalu BNPB mencatat 1.545 kejadian bencana, 940 meninggal, 294.125
orang yang terkena dan mengungsi, 14.925 rumah rusak besar, 3.300 rumah rusak
sedang, 36.676 rusak ringan, 153.598 rumah terendam, 114 sarana kesehatan
rusak, 445 sarana ibadah rusak, dan 513 sarana pendidikan. Banjir terjadi 414 kali, 172 orang meninggal, 249.067 orang
mengungsi, merusak 35.136 rumah, 55% dari total rumah yang rusak akibat
bencana, merusak 46 sarana kesehatan, 180 sarana peribadatan rusak, dan 260
sarana pendidikan rusak. Setelah adanya UU no. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana ada banyak kemajuan dalam penanggulangan bencana yang
terjadi, mulai dari pembentukan badan penanggulangan bencana yang permanen,
adanya program-program, dan alokasi anggaran yang berarti untuk penanggulangan
bencana pra-saat dan pasca bencana.
Pengkajian dan pemetaan risiko bencana merupakan salah satu langkah awal
mengurangi risiko bencana, yang hasilnya digunakan untuk menyusun rencana
penanggulangan bencana, rencana kontinjensi, termasuk memprediksi besarnya
upaya pemulihan yang perlu disiapkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
telah berhasil menyusun pedoman pengkajian dan pemetaan risiko bencana dan
membuat peta risiko bencana untuk 33 provinsi.
MPBI merasa perlu mengadakan pelatihan untuk menyebarkan pengetahuan,
pemahaman dan ketrampilan bersama mengenai pengkajian dan pemetaan risiko
banjir untuk pekerja kemanusiaan dan pemerhati kebencanaan, agar dapat
menyebarkan dan menyiapkan komunitas di daerah rawan bencana di Indonesia untuk
meningkatkan kesadaran mengenai risiko bencana dan mendukung proses pembuatan
rencana-rencana penanggulangan bencana.Banjir dipilih sebagai pintu masuk
melakukan pengkajian dan pemetaan risiko bencana, karena kekerapan dan
dampaknya.
II. Sasaran pelatihan
Pada akhir pelatihan, peserta sudah semakin:
a. Mengerti tentang prinsip dan konsep
dasar pengkajian dan pemetaan risiko banjir dan/atau tsunami
b. Mengetahui cara-cara pengkajian dan
pemetaan risiko banjir dan/atau tsunami; dan
c. Terlatih melakukan pengkajian dan
pemetaan risiko banjir dan/atau tsunami.
III. Mitra latih
Yang disasar untuk pelatihan ini adalah para pemangku kepentingan berkaitan
aksi kemanusiaan yang sudah mengenal GIS (Geographical Information System),
yaitu: lembaga-lembaga pemerintahan dan ORNOP terkait penanggulangan bencana,
sejumlah maksimal 10 orang.
Mitra latih diharapkan untuk :
· Membawa laptop sendiri;
· Sudah menginstall software ArcGIS 10.
IV. Metodologi dan bahan
Pelatihan menggunakan metoda presentasi interaktif, demonstrasi, latihan
dan hands-on (melakukan).
Bahan yang akan disampaikan:
1. Panduan Pengkajian dan Pemetaan Risiko
Bencana
2. Pemetaan Bahaya (SNI dan Non SNI),
Kerentanan, Kapasitas dan Risiko
3. Pengkajian Bahaya, Kerentanan, Kapasitas
dan Risiko
V. Jadwal tentatif
Jam
|
Selasa, 22
Mei 2012
|
Rabu, 23
Mei 2012
|
Kamis, 24
Mei 2012
|
08:00-08:30
|
Pendaftaran
ulang
|
Mitra
Pelatihan Kumpul
|
Mitra
Pelatihan Kumpul
|
08:30-08:45
|
Pembukaan
|
Ulasan
hari Pertama
|
Ulasan
hari Kedua
|
08:45-09:30
|
Pengantar
Pelatihan, Perkenalan
|
Pelatihan
pemetaan Kerentanan
|
Pelatihan
pemetaan Risiko
|
09:30-10:15
|
Istilah,
Prinsip dan Konsep Dasar Pengkajian dan Pemetaan Risiko
Bencana
|
10:15-10:30
|
Rehat
|
Rehat
|
Rehat
|
10:30-12:00
|
Pelatihan
pemetaan Bahaya
|
Pelatihan
pemetaan Kerentanan (lanjutan)
|
Pelatihan
kajian Risiko
|
12:00-13:00
|
Makan
siang
|
Makan
Siang
|
Makan
Siang
|
13:00-15:15
|
Pelatihan
pemetaan Bahaya (lanjutan)
|
Pelatihan
pemetaan Kerentanan (lanjutan)
|
Pelatihan
kajian Risiko (lanjutan)
|
15:15-15:30
|
Rehat
|
Rehat
|
Rehat
|
15:30-17:00
|
Pelatihan
pemetaan Bahaya (lanjutan)
|
Pelatihan
pemetaan Kapasitas
|
Evaluasi,
Rencana Tindak Lanjut
|
17:00-17:15
|
Evaluasi
Harian
|
Evaluasi
Harian
|
Penutupan
|
VI. Narasumber pelatihan:
Ridwan Yunus – adalah alumnus Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Saat ini
bekerja sebagai information management officer UNDP yang diperbantukan di Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait dengan pengelolaan informasi
kebencanaan, database kebencanaan, pemetaan dan kajian risiko. Saat ini dia
disibukkan dengan beragam kegiatan terkait kebencanaan dan kemiskinan di Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BAPPENAS.
Narwawi Pramudhiarta– adalah lulusan cumlaude
Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jarak Jauh Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini bekerja sebagai asisten GIS di
program Safer Communities through Disaster Risk Reduction yang diperbantukan di
Badan Nasional Penanggulangan Bencana berkaitan dengan pengelolaan informasi
kebencanaan dan pemetaan risiko bencana..
VII. Panitia penyelenggara
Kontak penghubung: Sdr. Verdy, Sekretariat MPBI, Jl.
Cempaka Putih Tengah No. 13, Jakarta 10510, Telpon: 021
445 880 79 , 0811
870 1980 ,
VIII. Waktu dan tempat
pelatihan
Pelatihan ini akan diselenggarakan dari jam 08:30 hari Selasa, 22 Mei s/d
jam 17:00 Kamis, 24 Mei 2012.
Tempat di : Jakarta. Lokasi pelatihan akan disampaikan kepada mitra
pelatihan yang mendaftar.
IX. Bahan-bahan rujukanpelatihan:
Bahan-bahan yang akan digunakan selama pelatihan ini:
1. UU NO. 24/2007 tentang Penanggulangan
Bencana
2. PERKA BNPB No. 4 Tahun 2008
3. PERKA BNPB No. 2 Tahun 2012
X. Keuangan
Selama pelatihan, MPBI menerima kontribusi mitra latih pelatihan minimal
sebesar Rp 1.500.000,- (satu juga lima ratus ribu rupiah). MPBI tidak
menanggung biaya-biaya, misalnya transport, per diem, uang saku, honorarium.
Kontribusi pelatihan ini membiayai penggandaan bahan pelatihan, honorarium
narasumber, dan makan-minum selama pelatihan. Anggota MPBI yang sudah
melunaskan Iuran MPBI 2012 mendapatkan diskon 10%.
Pendaftaran diikuti dengan pembayaran uang pelatihan ke:
Nama rekening: Perkumpulan MPBI
Bank: CIMB Niaga Cabang Tebet, Jakarta Selatan
Nomor rekening: 025-01-00220-00-8
Berita: pembayaran pelatihanPengkajian dan Pemetaan Risiko Banjir atas
nama……………
Silakan kirim tanda bukti pembayaran ke sekretariat MPBI (facsimile 021-445
880 79) atau bawa serta pada saat pendaftaran ulang.
XI. Evaluasi
Evaluasi pencapaian pelatihan dilakukan melalui evaluasi setelah pelatihan
Share Me
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini
disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on
GPS murah
di sini, kontak:
tracknavigate[at]yahoo[dot]com
mantapp!!
ReplyDelete