27.4.12
GPS untuk Peringatan Dini Tsunami yang Lebih Cepat
Sejumlah peneliti asal Jerman telah mengumpulkan data GPS dari gempa besar yang terjadi di Fukushima, Jepang tahun lalu. "Saat gempa Fukushima, kami menganalisa lebih dari 500 stasiun GPS. Hanya dalam waktu tiga sampai empat menit didapatkan data terkait estimasi magnitud gempa yaitu 9.0 dan dapat memicu tsunami," kata Andrey Babeyko, ilmuwan dari German Research Centre for Geosciences (GFZ) di Potsdam.
Babeyko yang memaparkan hasil studinya dalam konferensi European Geosciences Union di Wina menjelaskan, jika gempa terjadi di dekat pantai, butuh waktu 20-30 menit sebelum tsunami sampai di darat. Dengan GPS, pengukuran bisa dilakukan dengan lebih cepat, bahkan saat gempa masih terjadi skala gempa sudah mulai dihitung.
Proses identifikasi yang cepat dan akurat untuk gempa dengan magnitud 6,0 atau yang lebih kuat penting artinya untuk tindakan tanggap bencana dan proses mitigasi. Terutama jika berpotensi terjadi tsunami. Perhitungan kekuatan tsunami membutuhkan pengetahuan yang detil terkait ukuran gempa dan gerakan daratan yang ditimbulkan. Data seperti itu sulit didapat dengan instrumen seismologis tradisional, apalagi untuk skala gempa yang besar.
Saat gempa Jepang Maret tahun lalu, otoritas setempat butuh waktu 20 menit untuk mendapatkan skala gempa dan peringatan tsunami. Jika peringatan bisa dikeluarkan lebih cepat tentunya akan menekan jumlah korban.
NASA ikut Manfaatkan GPS
Badan Antariksa Amerika Serikat NASA juga akan memanfaatkan data GPS untuk sistem monitoring gempa besar di Amerika Serikat. NASA juga menyiapkan proses uji coba jaringan real-time yang melibatkan sedikitnya 500 sensor. Sensor-sensor tersebut akan diposisikan di garis pantai Pasifik di negara bagian California, Oregon dan Washington.
Rencana ini bertujuan untuk mengenali karakteristik lokasi dan magnitud gempa dalam hitungan menit sehingga memudahkan penanganan bencana. Teknologi ini juga diharapkan dapat memberi perkiraan dengan lebih baik terkait adanya tsunami yang mungkin terjadi setelah gempa di lepas pantai.
Sistem ini dinamai Real-Time Earthquake Analysis for Disaster Mitigation Network, atau disingkat Readi. Data GPS, yang menyediakan informasi posisi dari menit ke menit, telah dikumpulkan secara ekstensif sejak beberapa tahun lalu untuk menganalisa dampak gempa sesaat setelah terjadi.
Deteksi gempa dengan GPS pertama kali didemonstrasikan dalam gempa Aceh tahun 2004. Penelitian tersebut dilakukan oleh Geoffrey Blewitt dan rekan-rekannya dari University of Nevada, dengan didukung NASA.
(Ni Ketut Susrini. Sumber: BBC & Dawn.com)
Sumber/Source: Disini/Here
Share Me
Tweet
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
Another Articles
Post Groups
Ready to Download
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx
Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS
Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS
Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD
Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana
Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Hazard
Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Isian
Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif
Bab 2: GPS
Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana
Bab 4: Analisa Data
Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI
Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi
Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource
Bab 6: Google Earth
Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko
Ready Downloaded List: Mapping Software
Google Earth Versi 6.2
Unggah Google Earth versi terbaru
Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3
Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya
Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda
Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya
0 komentar:
Post a Comment