Saya dan Pak Batchie menjaga gawang di Stasiun BLS #1. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk berlatih BLS adalah langkah pertama yang kami lakukan sebelum menilai kemampuan mereka. Pada dasarnya peserta pernah mendapatkan pelatihan MFR, namun BLS ini disederhanakan untuk masyarakat awam, sehingga mereka harus mampu melaksanakan seperti yang nantinya masyarakat lakukan.
Pada Leson ini Ujin adalah Instruktur utamanya, sedangkan saya kebagian memberikan contoh pengangkatan dan stabilisasi bangunan yang runtuh dan pencarian bersama Ryan, Glen, Taba, Iwan dan Ujin.
Untunglah suhu dan cuaca sedikit bersahabat, tidak seperti saat refresh dulu.
Personal Protective Equipment
Pada sesi ColSAR ini siapapun yang berada di lokasi pelatihan wajib menggunakan PPE/Alat Pelindung Diri (APD) tidak ada alasan untuk tidak menngunakannya. Misalnya ada satu peserta dari Palang Merah Filipina yang alergi karena bahan dari salah satu APD (Kaos safety) maka ia tetap wajib menggunakannya walaupun dilapisi bagian dalamnya dengan kaosnya yang memang tidak iritasi. Jadi, No PPE, Kamu tidak boleh ada disini.
Kenapa seketat itu?
Saat nanti mereka (Instruktur dan Peserta) mengaplikasikannya sebagai penolong/penyelamat mereka berada di daerah yang berbahaya dan keselamatan sangat riskan. Cacat bahkan kematian bisa saja terjadi pada penolong, bila tidak memperhatikan keselamatan.
Taat pada instruksi, pemberitahuan komandan regu juga diperhatikan dan harus dituruti oleh anggota Tim. Karena sang komandan harus menjaga keselamatan timnya. Bila sang komandan merasa atau melihat ada bahaya yang dapat mengancam maka ia harus memberitahu anggota tim dan memerintahkan melalui instruksi yang cepat dan tepat. Ini juga dilatih pada leson ini. Misalnya diskenariokan adanya kebakaran saat tim mengangkat dan menstabilkan bangunan runtuh, bagaimana reaksi komandan dan anggota lainnya? Ini masuk dalam penilaian.
Bagi Instruktur: Instruktur adalah contoh yang diikuti, jadi bila instruktur tidak disiplin menggunakan ini maka peserta juga akan mengikutinya, termasuk dilapangan nanti. Jadi inget saat kuliah dulu, perubahan perilaku butuh contoh dan terkadang perlu juga tekanan/hukuman. Nah ini berlaku juga bagi instruktur yang tidak menggunakan APD, tidak boleh masuk lokasi. Wah kalo gini kaco kan prestasi instruktur, rusak.
Bagi peserta: Membiasakan mengutamakan keselamatan adalah salah satu tujuannya. Menggunakan APD yang tidak nyaman biasanya menjadi alasan untuk tidak menggunakannya nah dengan kedispilinan yang ketat ini maka peserta akan terbiasa.
Berjalan muluskah? Tidak, beberapa kali kami tim instruktur harus memanggil tim karena kelalaian mereka terhadap keselamatan. Dan ini akan membuat mereka semakin ingat, bukan karena mereka bodoh atau tidak disiplin, tapi masih belajar. Kesalahan ada bagian dari belajar (ini Cuma berlaku saat latihan yah), hehehe▲
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
0 komentar:
Post a Comment