16.3.10
CADRE Training in Manila; Day 1
Pada hari pertama ini 9 Maret 2010, saya menjadi instruktur pada lesson 4: Well-being and Family Preparedness.
Materi yang saya sampaikan adalah, pentingnya masyarakat sebagai 1st responder memulai pada keluarganya terlebih dahulu dalam kesiapsiagaan di rumah tangganya sebelum mereka menolong orang lain, juga bagaimana mereka (langkah-langkah) dalam pembuatan kesiapsiagaan rumah tangga dan apa yang mereka lakukan bila terjadi bencana.
Langkah-langkah itu diantaranya:
Menghubungi badan-badan atau dinas-dinas yang terkait dengan bencana (PMI, pemadam kebakaran, puskesmas, dll) untuk mengetahui hal ihwal bencana dan kedaruratan, untuk selanjutnya disesuaikan dengan informasi ini dalam pembuatan perencanaan dan juga pembagian tugas tertentu (mematikan gas, listrik, kompor dll). Juga penentuan titik bertemu bila kebakaran atau bila tidak bisa kembali kerumah (membuat peta risiko). Juga simulasi diantara keluarga sangat diperlukan setelah perencanaan selesai dibuat. Perencanaan ini harus dimutakhirkan sesuai perkembangan dan informasi terbaru.
Selanjutnya well-being (saya kesulitan menerjemahkan ini ke dalam bahasa tercinta, Indonesia) sebagai 1st responder (di PMI bisa disamakan dengan Sibat –tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), misalnya pentingnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dan pentingnya memperhatikan tindakan universal dalam pencegahan tertularnya penyakit disaat menolong (cuci tangan sebelum dan sesudah bertindak dan juga penggunaan APD yang sesuai). Juga pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental.
Apa yang saya rasakan saat menjadi instruktur di luar negeri seperti ini, yang mengharuskan saya menggunakan bahasa Inggris? Wah perjuangan keras, ditambah ini pengalaman pertama di luar negeri (norak yah?), juga terdiri dari berbagai bangsa yang memiliki kekhasan dalam pengucapan bahasa Inggris. Filipina, Vietnam, Bangladesh, Laos, Nepal.
Menjadi Asisten Instruktur pada Lesson 5: Persiapan Response
Menjadi asisten saudara filipinaku Glen yang juga biasa dipanggil Taba. Nah nama panggilan saya (Dede) dan taba ini bila dikombinasikan maka akan membuat saudara-saudara kita dari filipina akan tertawa lebar atau bahkan juga ada yang merasa tidak pantas.
Tugas menjadi asisten adalah: diantaranya, membantu instruktur utama dalam manajemen waktu, mengingatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan standar pelatihan program PEER ADPC, menggantikan instruktur utama bila karena sesuatu instruktur utama tidak mampu melanjutkan.
Menjadi Instruktur pada Stasiun Menghentikan dan Mengontrol Pendarahan
Pada saat Pak Iwan dari Basarnas (Badan Search And Rescue Nasional) menjadi instruktur utama Leson mengenai Basic Life Support (BLS) dan Medical First Responder (MFR) saya kebagian menjadi instruktur di Stasiun Mengontrol dan Menghentikan Pendarahan dan Stasiun Resusitasi (ini dilaksanakan esok hari). Tugas saya dan kawan-kawan instruktur stasiun akan dimulai bila klas Pak Iwan telah selesai.
Waktu yang diberikan setiap stasiun untuk MFR adalah 45 menit, waktu ini saya rasa pas untuk melatih masyarakat. Di stasiun ini saya tidak mengulang teori bagaimana menghentikan pendarahan tetapi langsung mempraktekkanya dan juga melihat serta menilai mereka mempraktekkannya. Satu kelas berisi 6 peserta.
No Time to Rest
Setelah selesai jam pelatihan, dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan dan perencanaan untuk esok hari. Untuk kegiatan ini umumnya kami selesai jam 10 malam atau bahkan pernah sampe jam 11 malam lebih.
Banyak pelajaran yang saya dapatkan dalam evaluasi dan perencanaan ini. Misalnya pentingnya saya dan kawan-kawan instruktur untuk mengikuti standar pelatihan PEER dan juga safety (APD), rasa kebersamaan dan saling menghormati saya rasakan sejak kelas dibuka sampai evaluasi dan perencanaan ini.▲
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
Another Articles
Post Groups
Ready to Download
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx
Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS
Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS
Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD
Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana
Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Hazard
Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Isian
Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif
Bab 2: GPS
Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana
Bab 4: Analisa Data
Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI
Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi
Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource
Bab 6: Google Earth
Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko
Ready Downloaded List: Mapping Software
Google Earth Versi 6.2
Unggah Google Earth versi terbaru
Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3
Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya
Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda
Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya
Hal baru tapi sukses...good job guys,
ReplyDelete