Sengaja ataupun tidak,
kita bisa jadi berada di dalam situasi bencana atau kedaruratan.
Beradanya kita di suatu daerah yang sedang kena bencana baik karena kita
tinggal di daerah itu, bekerja di daerah itu atau sering pula kita
berada di sana disaat kita sedang berwisata. Bertahan hidup merupakan
kewajiban setiap insan manusia, juga fitrah dasar manusia.
Bertahan hidup atau penyintas yang dalam bahasa inggris dan umum digunakan adalah survival merupakan terus bertahan hidup atau orang yang mampu bertahan hidup (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi tahun 2008).
Banyak hal yang membuat kita tidak mampu mempertahankan kehidupan di
daerah yang sedang dilanda bencana, mulai dari mengalami luka sampai
gangguan kejiwaan. Oleh karenanya kita harus mengetahui bagaimana
tekhnik bertahan hidup disana, dimana situasi yang ada sangat tidak
dinamis dan kacau.
Survival sangat
ditekankan pada keterampilan pribadi dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan yang dihadapi, bahkan ada teori yang menambahkan
selain keterampilan pribadi adalah peralatan dasar untuk bertahan hidup.
Bagi para pekerja yang
ditempatkan di daerah yang rawan bencana, namun bencana belum terjadi,
haruslah memperhitungkan segala risiko yang ada sehingga bisa mereduksi
risiko yang ada. Disini dibutuhkan keterampilan dan peralatan bertahan
hidup baik individu maupun kolektif (kantor). Demikianpula bagi mereka
yang tinggal di daerah rawan atau sering terjadi bencana, keterampilan
dan peralatan bertahan hidup harus disiapkan di rumah tangga
masing-masing, pun pada individu masing-masing. Sementara itu, bagi anda
yang akan berwisata ke daerah yang memiliki kerawanan bencana atau
kedaruratan, misalnya ke daerah gunung berapi atau daerah yang terpencil
haruslah menyiapkan keterampilan dan peralatan sebelum pergi ke daerah
tersebut. Pengetahuan pengenalan area bagi wisatawan sangatlah
diperlukan. Kecakapan membaca peta dan lokasi adalah salah satu hal yang
harus dimiliki oleh mereka yang ingin bertahan hidup.
Telah banyak buku teori survival di pasaran, namun umumnya buku-buku tersebut membahas bagaimana bertahan hidup di outdoor
(gunung, rimba dan laut) akibat anda menjelajahi daerah atau kemping.
Saya mencoba berbagi dalam tulisan ini teori bagaimana bertahan hidup di
daerah bencana atau daerah yang sedang mengalami kedaruratan karena
berbagai sebab.
PERSIAPAN BAGI PARA PEKERJA YANG DITUGASKAN DI DAERAH RAWAN BENCANA
Bagi Anda yang bekerja
di daerah rawan bencana, kenali daerah tugas anda dari peta, sejarah
kebencanaan dan topografi. Ini berguna untuk mengetahui ancaman yang
pernah terjadi ataupun yang mungkin saja bisa terjadi.
Langkah berikut ini akan membantu anda dalam menyiapkan diri dan keterampilan bertahan hidup:
1. Identifikasi
jenis-jenis ancaman bencana yang ada di daerah kerja Anda (misalnya
Kota Jakarta : Banjir, Kota Padang: Gempa dan tsunami, dll.)
2. Siapkan mental dalam menghadapi segala jenis kedaruratan.
3. Pelajari tehnik bertahan hidup, anda bisa belajar dari anggota PMI, Pramuka, Pecinta Alam, Pekerja Kemanusiaan, dll.
4. Persiapkan peralatan dan perlengkapan survival.
5. Advokasi kantor Anda tentang pentingnya kesiapan survival bagi para pekerja, bila kantor Anda belum mempersiapkannya.
PERSIAPAN BAGI ANDA YANG TINGGAL DI DAERAH RAWAN BENCANA
Bagi Anda yang tinggal
di daerah rawan bencana, persiapkanlah seluruh anggota keluarga Anda
dan mereka yang tinggal di rumah Anda (kerabat keluarga, pekerja rumah
tangga, pengasuh anak, dll) dengan keterampilan bertahan hidup dan
peralatan atau perlengkapan survival. Menyediakan Tas Survival dan Tas
P3K bagi keluarga banyak bermanfaat dan akan membantu upaya bertahan
hidup Anda dan keluarga.
PERSIAPAN BAGI ANDA YANG AKAN BERWISATA ATAU BEPERGIAN KE DAERAH RAWAN BENCANA
Wisata atau perjalanan
ditujukan untuk kita menikmati keindahan dan kebersamaan. Namun begitu,
tidak sedikit kisah yang menceritakan mereka yang sedang wisata atau travel
mengalami bencana (misalnya wisatawan di sekitar laut Andaman dan
pesisir barat Aceh yang terpaksa menghadapi bencana gempa dan tsunami di
tahun 2004, demikianpula disaat gempa menggoyang Yogya di tahun 2006).
Bagaimana mempertahankan hidup diri dan keluarga menjadi tantangan bagi
mereka.
Oleh karena itu
prinsip “mengharapkan kesenangan dan bersiap dalam kondisi terburuk”
haruslah diingat oleh kita yang akan berwisata atau travel.
PANDUAN UMUM BERTAHAN HIDUP
Persiapan mental
Mental yang kuat adalah kunci bertahan hidup, bagaimana caranya?
1. Asah terus semangat untuk tetap hidup, ingatlah mereka yang Anda cintai atau ingatlah pekerjaan yang belum Anda selesaikan J .
2. Kepercayaan diri dapat meningkatkan mental kita.
3. Gunakan akal sehat dalam melakukan tindakan atau berencana melakukan tindakan
4. Tetaplah
bergerak, tetaplah bekerja, tetaplah melakukan aktivitas untuk menjaga
mental positif Anda. Banyak yang bisa Anda lakukan: menolong sesama
penyintas, mengkoordinir penyintas untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar
(misalnya menyiapkan dapur bersama dan sumber pangannya), ataupun
hal-hal kecil dan ringan yang dapat membuat Anda tidak terlalu
memikirkan kondisi sulit yang Anda alami.
5. Tetaplah berhubungan dengan sesama penyintas dan carilah bantuan kepada orang lain atau organisasi penolong.
Pelajari Tekhnik Bertahan Hidup
Tekhnik sederhana bertahan hidup dapat menyelamatkan Anda, misalnya:
1. Pengetahuan
ekologi dan biologi, dari pengetahuan ini Anda bisa menyambung hidup
dengan memenuhi kebutuhan hidup dasar, yaitu pangan dan minum.
2. Pengetahuan
Pertolongan Pertama (P3K), luka merupakan pintu masuk kefatalan. Luka
yang tidak tertangani dengan benar akan menyebabkan infeksi dan kemudian
dapat mengganggu mental positif Anda.
3. Pengetahuan dasar cara membuat tempat perlindungan yang aman dapat menjamin keseharian.
4. Mulai
saat ini bacalah buku-buku atau film tentang pengalaman orang-orang
yang pernah berhasil bertahan hidup dalam situasi sulit (Google dan
Youtube banyak menyediakan informasi ini).
Persiapkan peralatan dan Perlengkapan Bertahan Hidup
Peralatan dan
perlengkapan sederhana dapat menyelamatka Anda. Untuk kepentingan
individu, peralatan berikut yang bisa anda masukan ke dalam saku Anda
bisa membantu situasi sulit:
1. Peluit
2. Senter kecil
Kenapa peluit bisa
menolong Anda? Karena peluit bisa memberitahukan penolong dimana posisi
Anda berada atau bisa menyelamatkan orang lain dengan menarik perhatian
mereka dengan cara meniupnya. Para penolong sering berpatokan pada
suara-suara yang ditimbulkan para penyintas (misalnya pada penyintas
akibat bangunan runtuh dan ia terperangkap di dalam reruntuhan bangunan)
demikianpula pada cahaya atau sinar yang bergoyang atau dipancarkan
sedemikian rupa. Jadi peluit dan senter kecil bisa membantu Anda. Oleh
karena itu perlengkapi diri Anda dan keluarga dengan dua benda kecil ini
di sakunya.
Ada pedoman bagi para penolong (rescuer)
bila ia melihat cahaya senter yang diarahkan ke atas atau ke jendela
atau lubang menandakan bahwa disana ada orang yang sedang membutuhkan
bantuan.
Untuk daftar isi tas survival dan tas P3K, nda dipersilahkan melihatnya
disini.
Demikian tulisan singkat saya semoga bermanfaat bagi Anda.
Picture from http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2010/01/15/article-1243540-07DCFE9B000005DC-496_964x659.jpg
Share Me
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
0 komentar:
Post a Comment