Kemarin, saya diminta untuk menjadi
narasumber dalam workshop Penanggulangan Bencana oleh PMI Kota Tangerang
Selatan. Diadakan di Markas baru yang terletak di Jalan. Cendekia – dekat SMA
Insan Cendikia Serpong.
Tema yang saya sajikan adalah
kesiapsiagaan bencana untuk tingkat keluarga. Dengan pertimbangan, sudah banyak
organsisasi kemanusiaan, LSM dan PBB yang melaksanakan program kesiapsiagaan
bencana berbasis masyarakat. Program tersebut mengedepankan masyarakat sebagai
sebuah kelompok yang siap siaga disaat darurat, namun masih sedikit menyinggung
tentang kesiapsiagaan bagi masyarakat untuk level keluarga per keluarga.
Padahal, seorang penolong bagi komunitasnya belum tentu bisa menolong lingkungannya
bila keluarganya belum terjamin keamanan, keselamatan dan kelangsungan
hidupnya. Demikianpula bagi pekerja kemanusiaan yang selalu keluar masuk desa,
mendaki dan menuruni gunung untuk membuat suatu masyarakat menjadi siaga, namun
sudahkah ia menyiapkan keluarganya?
Pemerintah mencanangkan menjadi
Negara yang tangguh atau resiliens terhadap bencana, namun itu tidak akan
terwujud bila kesiapsiagaan dan ketangguhan tidak dimulai dari keluarga.
Kesiapsiagaan keluarga adalah pondasi ketangguhan Negara terhadap bencana.
Keluarga yang memiliki kelentingan atau cepat pulih pasca bencana menyumbang
porsi terbesar dalam ketangguhan bangsa. Keluarga yang siaga akan mendukung
kesiapsiagaan dan upaya pengurangan risiko sebagai sebuah budaya bagi peradaban
Indonesia.
Pada lokakarya tersebut ada tujuh
langkah sederhana yang saya ajukan untuk membuat keluarga tangguh dan survive disaat bencana atau kedaruratan
terjadi. Ketujuh langkah ini dijalankan sejak masa sebelum terjadi bencana
sampai setelah bencana terjadi. Langkah 1 – 4 adalah pada fase Pra-Bencana,
sedangkan langkah 5 disaat terjadi bencana/kedaruratan, untuk langkah 6 – 7
dilakukan setelah bencana/kedaruratan terjadi. Tergantung jenis
bencana/kedaruratannya, langkah bisa
saja masuk pada fase saat bencana, misalnya banjir. Namun begitu, persipakan
ketujuh langkah tersebut sejak anda selesai membaca tulisan ini.
Ke-7 langkah tersebut adalah:
- Kenali Ancaman di Sekitar Rumah
- Buat Rencana Darurat Untuk
Keluarga
- Siapkan Tas Darurat
- Amankan Rumah dan Lakukan Simulasi
Bersama Seluruh Anggota Keluarga
- Tindakan Melindungi Diri Disaat
Kedaruratan Terjadi
- Bagaimana Memberikan Pertolongan
Darurat
- Jaga Komunikasi dan Waspadai
Bahaya Susulan
Ketujuh langkah yang berurutan
tersebut di atas saling terkait dalam pelaksanaannya.
Langkah 1: Kenali
Ancaman di Sekitar Rumah
Langkah awal dalam upaya
menyelamatkan dan membuat keluarga yang siaga adalah mengenali dan memahami
lingkungan sekitar dimana kita tinggal. Untuk memahaminya, kita bisa melakukan
observasi dan menanyakan apakah daerah tempat tinggal pernah terkena bencana
(misalnya, banjir, longsor, kebakaran, gempa bumi, tsunami, dll) kepada warga
yang sudah lebih lama dari anda tinggal didaerah tempat tinggal anda, atau anda
bisa ke Markas PMI setempat untuk menanyakan apakah daerah anda pernah terkena
bencana.
Buatlah daftar ancaman-ancaman
tersebut dan kajilah apakah rumah anda sudah aman atau belum. Sebagai contoh,
untuk gempa bumi, daftar berikut bisa digunakan untuk mengkaji apakah rumah
anda tahan gempa.
- Apakah ada jalur darurat untuk
keluar dari rumah selain pintu utama?
- Apakah berdasarkan cetak biru
rumah anda sudah tahan gempa?
- Apakah kaca-kaca yang di rumah
anda sudah terlindung apabila gempa pecahannya tidak mencelakai penghuni?
- Apakah lemari-lemari sudah kokoh
berdiri?
- Apakah asesoris rumah seperti
lampu gantung, hiasan foto dan lukisan sudah terpasang dengan kuat dan tidak
mudah jatuh?
- Apakah tabung gas di rumah anda
aman di tempatnya dan tidak mudah terjatuh disaat ada guncangan?
Beberapa pertanyaan tadi bisa dijadikan
acuan keamanan rumah anda.
Langkah 2: Buat
Rencana Darurat Untuk Keluarga
Bila anda sudah tahu
ancaman-ancaman yang ada, maka selanjutnya buatlah rencana darurat untuk
keluarga. Rencana darurat ini harus dibahas oleh semua anggota keluarga
(termasuk pembantu rumah, tukang kebun, kerabat yang tinggal bersama anda)
untuk akhirnya nantinya difahami oleh semua penghuni rumah.
Tentukan jalur evakuasi sehingga
mempermudah keluarga menuju tempat aman yang telah disepakati. Gunakanlah peta
interaktif untuk menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul, misalnya
menggunakan Google Earth atau Google Map, Street Map dll.
Tentukan titik kumpul disaat anda
tidak bisa menjangkau rumah karena berbagai hal akibat bencana/kedaruratan.
Penentuan titik kumpul yang disepakati anggota keluarga akan mereduksi
kepanikan disaat keluarga tidak berkumpul karena sedang mejalankan aktivitas
sehari-hari, misalnya di kantor, sekolah, pasar dll. Dengan adanya titik kumpul
maka akan menghemat waktu pertemuan dan tidak ada saling mencari yang membuang
waktu. Seringkali terjadi disaat adanya bencana/kedaruratan secara insting si
Ibu akan menuju sekolah untuk menyelamatkan anaknya, dan si anak cepat-cepat
ingin pulang karena merasa rumahlah tempat yang aman. Dalam proses ini bisa
jadi tidak bertemu karena jalan yang dilalui berbeda dan akan menambah
kepanikan. Apa yang terjadi bila tahu rumah sudah tak layak dihuni akibat
bencana? kepanikan dan saling kehilangan niscaya terjadi.
Juga catatlah nomor-nomor darurat
dalam buku khusus, jangan andalkan menyimpannya hanya di hape, BB anda semata.
Kemudian taruhlah di tas darurat anda.
Langkah 3: Siapkan Tas Darurat, Peralatan Darurat dan
Ketahui Cara Menggunakannya
Langkah kesiapsiagaan berikutnya
adalah siapkan tas darurat dan siapkan Tas Pertolongan Pertama (First Aid) kemudian isilah tas-tas
tersebut. Sediakanlah APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Kemudian pelajarilah
bagaimana cara memberikan pertolongan pertama, menggunakan alat-alat darurat
dan juga bagaimana menggunakan APAR. Anda bisa meminta bantuan PMI dan Pemadam
Kebakaran untuk tahu bagaimana cara menggunakannya.
Tas darurat bisa diisikan dengan
makanan darurat dan minuman darurat untuk sejumlah keluarga anda, untuk
persiapan selama 3 hari. Juga masukkan lampu senter dan batere cadangannya. Power Bank yang sudah terisi penuh untuk tenaga cadangan
alat komunikasi anda. Masukkan pula baju cadangan, selimut, kantong tidur,
perlengkapan dan keperluan kelompok rentan (kanak-kanak dan balita, lansia dan
ibu hamil serta anggota keluarga yang menderita penyakit tertentu). Bagi anda
yang Muslim perhatikan kehalalan pangan dan minum cadangan anda. Isi tas bisa
disesuaikan dengan kebutuhan keluarga anda.
Letakkan tas darurat, tas PP dan
APAR di tempat yang mudah terlihat dan mudah dijangkau namun jauh dari
jangkauan anak-anak. Untuk tas darurat anda bisa menggunakan tas travel biasa
atau container plastic yang banyak
dijual di toko serba ada, kemudian berikan tulisan cukup besar “TAS DARURAT” dengan warna mencolok,
bisa kombinasi merah dan kuning.
Untuk tas PP banyak dijual
dipasaran, terutama toko outdoor,
yakinkan anda menggunakan tas PP seukuran tas ransel, bukan tas PP individu
(seukuran tas pinggang).
Langkah 4: Amankan Rumah dan Lakukan Simulasi Bersama
Seluruh Anggota Keluarga
Langkah ke-empat ini dilakukan
setelah kita tahu dan mengidentifikasi bagian-bagian yang berbahaya di rumah.
Cara mengamankan yang sederhana terhadap pecahan kaca misalnya adalah
melapisinya dengan plastic transparent yang banyak dijual di pasaran.
Menguatkan posisi lemari agar tidak rubuh disaat ada guncangan adalah dengan
mengikatnya ke dinding, cara sederhana adalah memasang engsel di sisi lemari
dan sisi tembok. Untuk tabung gas adalah dengan menggunakan ban dalam bekas.
Ikatkan tabung dengan ban dalam tersebut ke dinding.
Bagi anda yang akan membangun
rumah, buatlah rumah tahan gempa. Silahkan melihat situs rumah aman gempa,
dengan cara ketikkan rumah tahan atau aman gempa di mesin pencari Mbah Google.
Jangan lupa, setelah anda membuat
rencana darurat maka saatnya anda melakukan simulasi sederhana dan menyenangkan
bagi penghuni rumah. Caranya?
Setelah anda memiliki rencana
darurat plus jalur evakuasi dan titik kumpul, uji cobalah di akhir pekan sambil
berolah raga pagi. Fun dan bermanfaat
serta menyehatkan bukan?
Langkah 5: Tindakan Melindungi Diri Disaat Kedaruratan
Terjadi
Disaat bencana atau kedaruratan
terjadi, anda harus bisa mengambil langkah mengamankan dan menyelamatkan diri.
- Misalnya untuk gempa:
- Lindungi kepala
- Sembunyi dikolong meja atau tempat
tidur. Bila disekitar anda tidak ada meja atau tempat tidur: meringkuklah
ditempat anda sambil tetap melindungi kepala.
- Jauhi kaca
- Setelah gempa reda segera menuju
kelapangan terbuka
- Bila anda berada di kendaraan,
segeralah berhenti dan berjongkok atau meringkuk di sisi kendaraan. Jangan di Kolong kendaraan.
- Jangan gunakan lift atau tangga
jalan.
Langkah 6: Bagaimana Memberikan Pertolongn Darurat
Setelah terjadinya bencana atau
kedaruratan sering diiringi dengan adanya kasus darurat lainnya, misalnya
terluka, patah tulang atau ancaman kebakaran pasca gempa akibat putusnya atau
bocornya gas dilingkungan atau rumah anda.
Pada langkah ini diharapkan anda
sudah mempelajari pertolongan pertama, sehingga anda bisa memberikan bantuan
hidup dasar (pijat jantung luar dan pernafasan buatan), menghentikan
pendarahan, pertolongan patah tulang, luka dan evakuasi atau pemindahan korban
terluka/sakit. Juga diharapkan anda sudah belajar bagaimana menggunakan APAR
disaat anda menemukan kebakaran awal.
Langkah 7: Jaga Komunikasi dan Waspadai Bahaya Susulan
Jagalah komunikasi dengan kerabat
anda di saat bencana dan pasca. Ikuti perkembangan terakhir terkait bencana dan
ancaman lanjutan dari lembaga yang terpercaya. Hati-hati dengan rumor dan
berita menyesatkan. Berita menyesatkan pasca gempa kerap terjadi dengan
menginformasikan akan terjadi gempa kembali dengan kekuatan yang lebih kuat dan
disebutkan waktunya. Ingat, kejadian gempa belum bisa diramalkan, carilah
informasi gempa ke BMKG, baik disitusnya –
www.bmkg.go.id
maupun ikuti melalui media social sejak saat ini. Demikianpula anda sebaiknya
memiliki nomor darurat dari lembaga terkait lainnya.
Demikian sumbang fikiran saya
semoga berguna, Insya Allah saya akan kembali berbagi tips keselamatan di lain
waktu.
Share Me
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
0 komentar:
Post a Comment