Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

25.2.13

Tsunami: Keputusan Menyelamatkan Diri Ada Pada Anda


Hai kawan pembaca, selamat bertemu lagi dengan saya. Saat ini saya akan berbagi tips menyelamatkan diri dari tsunami dan gempa.

Tidak semua gempa di lautan menyebabkan tsunami dan juga tidak semua tsunami didahului oleh gempa bumi.

Bila terjadi gempa, warga pesisir pantai kerap bertanya dan kebingungan sehingga menimbulkan kepanikan, apakah mereka harus mengungsi? Apakah akan terjadi tsunami? Kemana akan mengungsi? Apakah bukit dan perbukitan satu-satunya tempat aman mengungsi dari tsunami? Kemana saya mendapatkan info bahaya?
Berikut ini panduan yang saya gunakan untuk diri saya dan keluarga bila saat berada di pesisir pantai terjadi gempa:
  1. Sadar lokasi, maksudnya kita berada di mana? Apakah kita berada di daerah rawan tsunami? Bila iya, maka ...
  2. Bila gempa terjadi lebih dari satu menit, guncangan sangat kuat sehingga saya tidak mampu berdiri, struktur bangunan hancur – maka saya ...
  3. Setelah gempa telah berhenti, saya akan segera menuju tempat yang tinggi tanpa menunggu peringatan dari BMKG (walaupun hape saya sudah terhubung dengan BMKG – sehingga bila terjadi gempa di belahan Indonesia manapun akan mendapatkan pemberitahuan dan bila berpotensi tsunami akan mendapatkan peringatan bahaya potensi tsunami). Tempat yang tinggi tidak harus bukit, namun bangunan lebih dari 3 lantai bisa digunakan untuk tempat penyelamatan. Saya akan memilih gedung yang masih utuh tentunya secara struktur bangunan.

Sadar lokasi sangat penting untuk keselamatan (bertahan hidup) disaat terjadinya bencana. Bila anda ditugaskan di daerah rawan tsunami, carilah info atau peta daerah rawan tsunami. Ketahui dimana anda bekerja dan dimana anda tinggal, serta ketahui daerah mana yang aman. Sehingga bila terjadi gempa yang berciri dapat menimbulkan tsunami seperti yang ada pada nomor 2 diatas, anda bisa escape. Untuk peta aman tsunami di kota Padang, anda bisa mengunduh disini. Bila anda sudah mendapatkan atau memiliki peta, maka bawalah selalu peta tersebut – taruh di tas yang selalu anda bawa, dan masukkan dalam kantong plastik kedap air.

Disaat terjadi gempa, panduan keselamatan yang bisa dilakukan adalah:
  1. Lindungi Kepala, bisa dengan tangan, tas atau apapun yang bisa digunakan sebagai pelindung
  2. Bila di dalam ruangan, segera sembunyi di kolong meja, kolong tempat tidur atau disamping furniture yang kokoh (lemari besar) atau disamping kursi panjang.

Bila tidak ada tempat sembunyi segera tiarap sambil tetap melindungi kepala anda.
  1. Jauhi kaca, karena disaat gempa, kaca bisa pecah dan pecahan kaca dapat melukai anda. Luka yang disebabkan pecahan kaca bisa fatal dan letal/mematikan.
  2. Jauhi hiasan rumah yang dapat jatuh (bingkai foto/lukisan, lampu hias, TV, lemari yang tidak diamankan)
  3. Bila sudah reda gempanya, segera menuju ke lapangan terbuka dengan langkah yang aman (jangan berlari dengan panik), bila menggunakan tangga darurat disaat menggunakannya jangan lupa tetap berpegangan pada handrail –nya. Sehingga bila ada goyangan atau tertabrak orang lain, anda masih bisa mengendalikan diri agar tidak terjatuh. Karena terjatuh disaat menyelamatkan diri umumnya fatal karena ada risiko terinjak-injak.
  4. Bila ada orang yang memimpin evakuasi (misalnya staf security terlatih, atau kebetulan ada orang yang memiliki keterampilan sebagai penyelamat/rescuer), ikutilah arahannya.

Bila anda berada di jalan:
  1. Lindungi kepala anda
  2. Jatuhkan tubuh anda ke jalan, tengkurap dan tetap lindungi kepala
  3. Hindari tiang listrik, papan reklame dan pohon

Bila anda sedang berkendaraan dengan mobil:
  1. Hentikan kendaraan
  2. Matikan mesin
  3. Ajak penumpang lain segera keluar mobil
  4. Segera tengkurap di samping mobil. Jangan di kolong mobil.


Jangan pernah kembali ke bangunan walaupun gempa telah reda, apapun alasannya.

Maksud dari saya tidak menunggu info BMKG adalah bukan karena saya tidak percaya dengan BMKG dan mengajak anda juga tidak mempercayainya. Namun ini lebih dikarenakan pada saat ini jeda antara terjadinya gempa dan informasi terjadinya gempa dan peringatan potensi tsunami adalah 7 menit bahkan bisa lebih bila jalur crowded atau terganggu akibat gempa. Juga berdasarkan info dari BMKG bahwa dibeberapa daerah memiliki waktu emas yang sangat singkat yaitu 5 menit. Nah waktu emas itulah yang kita gunakan untuk menyelamatkan diri.

Jangan menunggu tanda adanya air laut surut atau bau garam yang menyengat. Karena tidak semua tsunami didahului air laut yang surut atau bau garam yang menyengat. Bila anda menunggu itu, maka anda terlambat, karena bila memang terjadi air laut surut maka tsunami sudah di depan mata dan anda tidak punya kesempatan untuk berlari – kecepatan tsunami melebihi kecepatan anda berlari atau menggunakan kendaraan.

Jadi keputusan mengungsi ada ditangan anda. Mengungsi ? atau tidak? 


Share Me Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.

View My Profile on View ujang lasmana's profile on LinkedIn 

GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com

0 komentar:

Post a Comment

Another Articles

Ready to Download

Silahkan Unduh Manual dibawah ini, bila dijadikan referensi mohon dicantumkan sumbernya.

Manual Mahir Memanfaatkan Peta Navigasi.net untuk Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series


Manual Mahir Garmin Map 76 CSx dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx


Manual Garmin HCx untuk Pemetaan Risiko Bencana

Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS


Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana

Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS

Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD


Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana

Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Hazard

Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Isian

Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI




Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif

Bab 2: GPS

Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana


Bab 4: Analisa Data

Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI


Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi

Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource


Bab 6: Google Earth

Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko

Ready Downloaded List: Mapping Software

Download Google Earth
Google Earth Versi 6.2

Unggah Google Earth versi terbaru



Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3

Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya



Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda

Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya

Reader