8.1.12
7 Gunung Berapi Di Indonesia Dalam Status Siaga
Ketujuh gunung ini berada pada kepulauan sunda besar dan kepulauan sunda kecil.
Berikut ini adalah daftar gunung-gunung tersebut, termasuk di dalamnya adalah karakteristiknya dan juga koordinat puncaknya:
1. G. Papandayan – Garut, Jawa Barat. Koordinat 7.32°S 107.73°E dengan ketinggian 2,665 meter dpl. Tipe letusan eksplosif, magmatik. Bahaya primer dari gunung ini adalah awan panas, aliran lava, hujan abu. Sedangkan bahaya sekundernya adalah lahar dingin. KRB III radius 5 km. Luas daerah bahaya 92,9 km2. Saat ini tidak ada pengungsi.
2. G. Anak Krakatau – Selat Sunda, Jawa Barat dan Lampung. Gunung ini terletak di 6.102°S 105.423°E selat sunda dan memiliki ketinggian 813 meter dpl. Gunung ini memiliki tipe letusan magmatik dengan lava basaltik dengan SiO2 rendah. Bahaya primer dari gunung Anak Krakatau adalah aliran lava, eflata dan hujan abu. Daerah yang terdampak hanya sekitar pulaunya saja dengan KRB radius 3 km yang tidak ada penduduk. Masih dalam fasa membangun sehingga sering meletus tetapi tidak dahsyat. Letusan dahsyat akan terjadi sesudah 3-16 abad setelah letusan 1883.
3. G. Ijen – Jawa Timur. Memiliki ketinggian 2,799 meter dpl dan puncaknya pada koordinat 8.058°S 114.242°E. Tipe lutusan gunung ini adalah freatik dengan bahaya primer air asam pH <1 dan gas beracun dari danau kawah yang mengalir ke kali Banyupahit hingga muara sungai, lahar letusan, abu vulkanik dan awan panas. Bahaya sekunder berupa perluasan awan panas dan lahar hujan. KRB atau kawasan rawan bahaya gunung ini adalah 1,5 km. Penduduk terancam 9.000 orang.
4. G. Gamalama – Maluku Utara. Gunung ini terletak 0.80°N 127.33°E dengan ketinggian 1,715 meter dpl. Tipe letusan eksplosif dengan bahaya primer berupa aliran lava, awan panas, lontaran batu pijar dan hujan abu, sedangkan bahaya sekunder berupa lahar dingin. KRB III = 2,5 km. Saat ini pengungsi akibat lahar dingin sebanyak 3.638 jiwa atau 896 KK.
5. G. Lewotolo – NTT. Gunung dengan ketinggian 1,423 meter ini memiliki tipe letusan eksplosif dengan bahaya primer berupa bom gunung api, awan panas dan aflata, sedangkan bahaya sekunder berupa lahar dingin. Puncak gunung ini terletak pada koordinat 8.272°S 123.505°E. Uniknya, daerah bahaya gunung Lewotolo berbentuk lingkaran dengan jari-jari 5 km. Penduduk yang terancam 16.000 jiwa. Saat tulisan ini di lansir 500 jiwa mengungsi. Sejak tahun 1660 hingga saat ini belum pernah terjadi letusan hebat yang menyebabkan jatuhnya korban manusia.
6. G. Lokon terletak di provinsi Sulawesi Utara dengan puncaknya pada 1.358°N 124.792°E. gunung dengan tipe letusan eflata (bom dan lava) ini memiliki bahaya primer berupa aliran lava dan awan panas serta bahaya sekunder lahar dingin. KRB III = 3,5 km. Penduduk terancam sebanyak 12.000. pengungsian belum ada.
7. Gunung yang dalam status siaga di provinsi Sulawesi Utara lainnya adalah gunung Karangetang yang berketinggian 1,784 meter dan berlokasi pada 2.78°N 125.40°E. tipe letusan gunung api ini adalah eksplosif dengan bahaya primer aliran lava, awan panas dan semburan bom pijar, sedangkan bahaya sekunder berupa lahar dingin. KRB gunung saat ini adalah 5 km. Saat ini belum tercatat ada pengungsi.
Kesiapsiagaan memang diperlukan di Indonesia yang kaya akan hazard yang berpotensi menjadi bencana. Diharapkan semua daerah yang memiliki ancaman bencana membuat rencana kontinjensi dan melaksanakan program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat.
Berikut ini dapat anda jadikan acuan apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan bila anda berada di daerah gunung api yang sedang aktif:
1. Jaga hubungan informasi dengan pihak berwenang, misalnya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana daerah), atau PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi), untuk mendapatkan informasi terkini tentang gunung dan status daerah anda. Ingat pengalaman gunung Merapi di tahun 2010 yang KRB dan status-nya bisa berubah dengan cepat.
2. Kenali daerah anda, mana daerah yang berbahaya dan mana daerah yang aman.
3. Susunlah rencana keluarga anda bila terjadi letusan
4. Tentukan titik temu keluarga anda
5. Siapkan tas pertolongan pertama dan tas darurat di rumah anda
6. Bila sudah terjadi hujan abu, gunakan masker dan kacamata demi kesehatan anda dan keluarga
7. Tutup sumber air bersih agar terlindung dari abu gunung.
8. Jaga hubungan komunikasi dengan keluarga dan kerabat anda.
Tulisan lain yang berguna terkait tulisan ini adalah: Menset Radius Bahaya Letusan Gunung Api dengan GPS Garmin
Sumber:
1. http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_volcanoes_in_Indonesia
2. http://www.bnpb.go.id/website/asp/berita_list.asp?id=713
3. http://www.bnpb.go.id/website/asp/berita_list.asp?id=712
Tweet
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
Another Articles
Post Groups
Ready to Download
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx
Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS
Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS
Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD
Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana
Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Hazard
Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Isian
Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif
Bab 2: GPS
Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana
Bab 4: Analisa Data
Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI
Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi
Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource
Bab 6: Google Earth
Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko
Ready Downloaded List: Mapping Software
Google Earth Versi 6.2
Unggah Google Earth versi terbaru
Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3
Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya
Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda
Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya
0 komentar:
Post a Comment