Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

18.5.11

Benarkah Jakarta Akan diguncang Gempa 8.7SR?

Selasa – 17 May 2011 sore, pemberitaan dipenuhi oleh rumor Jakarta yang akan diguncang gempa 8.7SR yang berpusat di selat Sunda. Berita ini bersumber dari salah seorang Staf Ahli Presiden RI, yaitu Andi Arief (maaf bila salah dalam penulisan nama), yang menginformasikan bahwa Jakarta terancam gempa dengan kekuatan sedemikian besar.

Benarkah?

Saya pernah satu tempat dengan Pak AA di dalam diskusi mengenai pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim yang diadakan oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), dan beliau menyampaikan hal yang sama, beberapa hari kemudia salah satu media on-line memuat hal yang sama dan juga berasal dari Pak AA (menurut media tersebut).

TV One mengulas tuntas hal ini di sore hari kemarin, dengan menghadirkan dua ahli yaitu Mbah Rono (Surono) seorang ahli kegempaan dan kegunungapian yang juga bekerja di kementerian ESDM dan Cecep seorang pakar gempa, tidak ketinggalan (akhirnya, setelah ditunggu-tunggu, seorang asisten AA, yaitu Wisnu).

Mbah Rono dan Cecep sepakat bahwa Jakarta memang berada di daerah rawan gempa dan memiliki sejarah gempa. Namun dengan gempa tidak mencapai 8.0SR. Menurut mereka memang selat Sunda berada di daerah tumbukan dua lempeng aktif, namun tidak akan menghasilkan gempa sebesar itu.

Selain itu menurut ketua Tim RPGN (Revisi Peta Gempa Nasional) Prof Masyhur Irsyam seperti yang dilansir detik.com, "Dilihat dari sejarah kegempaan di tanah air, Jakarta relatif aman sebagai pusat atau episentrum gempa,".

Namun begitu, Jakarta tetap terancam dengan gempa yang berasal dari sekitar 10 lokasi disekitar Jakarta. Walaupun kemungkinan gempa Jakarta sebesar 8.7 SR tetaplah jauh dari perhitungan. Kesepuluh lokasi tersebut adalah Subduksi Sumatera, Subduksi Jawa, Sesar Sunda, Sesar Semangko, Sesar Sukabumi, Sesar Baribis, Sesar Lembang, Sesar Pati, Sesar Bumi Ayu, dan Sesar Yogya/Opak.

Sehingga prediksi gempa sebesar itu perlu di telaah dan diteliti dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.

Pertanyaan Besar Terhadap Pak Wisnu
Ada penjelasan dan pembelaan dari Wisnu yang menggelitik saya, diantaranya adalah:
1. Info gempa 8.4SR adalah ditujukan untuk pemerintah DKI bukan masyarakat.
2. Komisi 9 (ini entah DPR atau dari mana), menurut Wisnu melansir gempa 8.4SR berpotensi mengguncang Jakarta. Nah yang menggelitik, Wisnu berkata bahwa ”kan hanya beda sedikit antara 8.4 dan 8.7?”

Untuk komentar No 1, saya sepakat dengan Pak Cecep bahwa info yang akan disampaikan haruslah sesuai dengan sasarannya, bila memang untuk Pemda maka salurkan info itu melalui mekanisme yang ada apalagi yang melansir adalah bagian dari pemerintah yang berkuasa, jangan melalui media. Hal ini membuat kepanikan, saya saja menerima beberapa SMS yang menanyakan hal yang sama dan beberapa bernada kepanikan.

Pemerintah, terutama staf ahli Presiden RI pasti tahu bagaimana strategi menginformasikan pesan siaga bencana kepada masyarakat, dan bila belum tahu saya yakin masyarakat sipil yang tergabung dalam Konsorsium Penanggulangan Bencana pasti mau membantu. Konsorsium ini beranggotakan organisasi dan individu-individu praktisi kebencanaan yang berdedikasi tinggi, saat ini saja mereka sedang membantu Kementerian Pendidikan Nasional dalam hal Pendidikan Siaga Bencana.

Memang sebelum kita menyampaikan pesan waspada perlulah dilakukan sebuah studi, terutama study antropologi sehingga pesan waspada menjadi efisien bukan malah menjadi pesan panik. Karena waspada dan panik hanya dipisahkan garis yang sangat tipis. Keilmuan diperlukan dalam peningkatan kesadaran terhadap risiko bencana dan kewaspadaan sehingga pesan yang disampaikan tidaklah menjadi bumerang (baca kepanikan massal).

Gubernur DKI Jakarta langsung menindaklanjuti pesan ini dengan segera menyiapkan peta mikrozonasi rawan gempa DKI Jakarta, Namun masyarakat? kepanikan terus terjadi dan pembicaraan utama masyarakat tetaplah berkisar pada diskusi ini. Peta Mikrozonasi untuk DKI Jakarta memang sudah diperlukan, berguna untuk peningkatan kewaspadaan dan dasar pembuatan peraturan-peraturan terkait penanggulangan bencana.

Komentar No. 2 ini yang membuat saya ternganga, apakah Pak Wisnu menganggap bahwa kekuatan gempa 8SR adalah dua kali lipat gempa 4SR? Sehingga perbedaan 0.3SR tidak ada artinya? Wah, ini yang berbahaya, kekuatan gempa tidaklah seperti perhitungan matematis yang 4 adalah separuh dari 8, 2 adalah separuh dari 4 atau gempa dengan kekuatan 9 memiliki kekuatan dua kali kekuatan gempa 4.5SR. TIDAK SEPERTI ITU. Kekuatan 5SR dan 6SR saja berkali-kali lipat dan daya rusaknya berbeda walaupun hanya berbeda 1 angka. Apalagi bila 7 dan 8 SR, kekuatannya berkali-kali-kali-kali lipat mungkin kali dalam tulisan saya itu masih kurang.

Sehingga perlulah dilakukan penelitian yang menggunakan pendekatan ilmiah yang tepat dan jangan diumumkan bila belum selesai penelitiannya.

Jakarta memang berada di daerah rawan gempa dan berpotensi gempa dan Jakarta punya pengalaman ini, termasuk tsunami.
Ancaman gempa merusakpun bagi Jakarta tidak saja berasal dari Selat Sunda, namun juga dari Sukabumi, Selatan Jawa, termasuk Indramayu.
Namun sampai saat ini belum ada satupun ilmuwan yang mampu menyatakan kapan akan terjadi gempa, mereka hanya terbatas hanya potensi terjadinya gempa.
Sehingga janganlah percaya dengan ramalan yang mampu memberikan waktu dengan tepat.

Namun begitu, Kita harus tetap siaga, karena bencana tidak pernah menunggu kita siap atau tidak. JAKARTA TETAP BERPOTENSI GEMPA, NAMUN KAPAN TERJADINYA, SAMPAI SAAT INI BELUM ADA YANG MAMPU MEMPREDIKSINYA.
Saya menunggu keaktifan Pemerintah Pusat dan DKI terkait ancaman gempa, baik itu berupa Building Code, sosialisasi penyelamatan individu disaat terjadi gempa, dan kesiapan tim penyelamat (rescue), dll.

PERTANYAAN BESAR SAYA UNTUK PEMERINTAH setelah melansir info ini adalah:
Apa yang akan dan sudah mereka lakukan untuk mereduksi risiko hilangnya jiwa dan kerugian materi? Apakah hanya dengan jawaban, kita sudah punya BNPB, BPBD dan juga Tim Reaksi Cepatnya?
Bagaimana dengan penegakan hukum? Pembuatan Building Code? Pelatihan terhadap masyarakat bila terjadi gempa baik saat dikantor, sekolah maupun dirumah.




Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.

GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com

0 komentar:

Post a Comment

Another Articles

Ready to Download

Silahkan Unduh Manual dibawah ini, bila dijadikan referensi mohon dicantumkan sumbernya.

Manual Mahir Memanfaatkan Peta Navigasi.net untuk Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series


Manual Mahir Garmin Map 76 CSx dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx


Manual Garmin HCx untuk Pemetaan Risiko Bencana

Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS


Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana

Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS

Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD


Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana

Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Hazard

Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Isian

Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI




Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif

Bab 2: GPS

Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana


Bab 4: Analisa Data

Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI


Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi

Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource


Bab 6: Google Earth

Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko

Ready Downloaded List: Mapping Software

Download Google Earth
Google Earth Versi 6.2

Unggah Google Earth versi terbaru



Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3

Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya



Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda

Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya

Reader