Melihat kebutuhan terhadap tanggap bencana dan emerjensi di negara kita Indonesia, negara dengan julukan Laboratorium Bencana. Maka tidaklah mengada-ada atau seperti punguk merindukan bulan atau mengkhayal saja, karena geografis kepulauan Indonesia, dan bentuk yang berbukit-bukit serta sarana transportasi yang menyedihkan membuat rencana ini seperti pucuk dicinta ulampun tiba.
PMI yang didukung ribuan sukarelawan yang siap ditugaskan kapanpun dan kemanapun seperti tulisan dr. Takashi Nagai:
Di bawah serangan udara
yang paling hebat sekalipun
kami dengan gagah berani
keluar menolong korban yang berjatuhan.
Kami menjalankan tugas
sesuai dengan
semangat Palang Merah.
Kami bersedia pergi kemana saja
dan kapan saja
untuk memberikan pertolongan ...
juga didukung oleh staff yang handal dan pengurus dibawah kepemimpinan H.M. Jusuf Kalla yang siap berkorban dan berupaya semaksimal mungkin, mencoba melaksanakan yang terbaik bagi sesama.
Keterampilan Tim
Keterampilan dasar bagi tim udara tersebut, sudahlah bisa dikatakan sudah cukup – walaupun tetap saja perlu di tingkatkan (di atas langit masih ada langit). Terutama keterampilan menolong sesama. Namun keterampilan yang terkait dengan keangkasaan, misalnya bagaimana memberikan pertolongan di udara yang merupakan bukan habitat manusia, dan juga implikasi dari penerbangan. Dimana dituntut suatu kondisi yang sangat fit bagi tim. Bayangkan, mereka bekerja di lingkungan yang oksigennya lebih tipis daripada daratan. Nah untuk ini PMI harus bekerjasama dengan TNI AU terutama dinas kesehatannya yang berpengalaman dalam pertolongan di angkasa.
Juga diperlukan suatu keterampilan bagi tim dukungan darat (ground handling), misalnya mempersiapkan lokasi pendaratan helikopter, terutama koordinatnya.
Nah kebutuhan bagi tim darat ini adalah kemampuan menentukan koordinat dan kemampuan menginfokan koordinat kepada tim udara. Kebutuhan keterampilan dukungan darat ini haruslah diperhatikan, tidak hanya merekrut bagaimana anggota tim adalah mereka yang lulusan pelatihan Pertolongan Pertama atau Medical Action Team saja. Keberhasilan tim juga ditentukan kemana tim itu harus mengarah memberikan pertolongan, penjemputan pasien atau evakuasi udara darurat lainnya.
Salah satu alat yang sangat mudah untuk menentukan koordinat adalah alat penerima GPS.
Sudah siapkah PMI dengan tim dukungan darat ini? Jawabannya adalah siap! Karena tercatat PMI telah memiliki tidak kurang dari 200 pemeta dan 27 pelatih pemetaan yang handal mengoperasikan GPS dan sofware GIS-nya dalam segala kondisi.
Para pemeta ini sudah siap memperkuat tim udara PMI, tinggal bagaimana tim rekrutmen melihat kebutuhan keterampilan ground handling ini.▲
Mengirimkan komentar? Klik disini atau tulis dikotak yang telah disediakan atau kirim ke D.Astrajingga[at]gmail[dot]com.
0 komentar:
Post a Comment