
Setelah batik diakui sebagai warisan dunia yang dimiliki oleh Indonesia, juga klaim Malaysia bahwa batik adalah karya aslinya. Maka wajar saja bila rakyat Indonesia terpanggil untuk mempertahankannya.
Dari Rumah sampai Kantor, dari Kantor sampai Kantor BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
Sejak berangkat dari rumah pagi ini, parade penggunaan batik sudah terlihat. Banyak tetangga yang juga menggunakan batik sebagai baju kerjanya hari ini.
Sengaja hari ini saya menggunakan angkutan umum hanya untuk melihat bagaimana batik dihargai oleh anak Indonesia.
Begitu naik angkot, kami langsung saling lihat, senyum ditahan, kenapa? Karena ternyata satu angkot itu penuh dengan orang yang berbatik, baik laki-laki maupun perempuan. Bisa jadi mereka baru saja bercanda, “bila ada yang naik lagi orang berbatik maka akan mendapat hadiah gelas” hahahaha.
Kejadian penuhnya penumpang dengan batik ternyata juga dijumpai pada kendaraan umum lainnya, bahkan detik.com dalam laporannya menulis “Penumpang Bus TransJ dan Angkot Pakai Batik”.
Juga parade batik terlihat sepanjang jalan Sudirman, Thamrin dan bilangan Pasar Baru. Bahkan di Masjid Istiqlal, saat kami Shalat banyak jamaah yang berbatik.
Walaupun kejadian ini masih setaraf seremonial, namun ini membuktikan bahwa orang Indonesia masih Bangga Menjadi Orang Indonesia.
Apalagi terlihat bukan hanya batik Jawa yang ”beredar” hari ini, misalnya saya mengenakan Batik Bali. Terlihat (ini kata teman saya), ada yang mengenakan Batik Sunda (Garut). Juga saya lihat ada Batik Bengkulu (dengan motif Raflesia Arnoldi), Papua (motif Cendrawasih), Kalimantan, dll. Bahkan di kantor PMI terlihat batik dengan motif berlambang PMI (Palang Merah dengan dilingkari bunga melati), motif PMI ini diproduksi atas kerjasama Batik Keris dengan PMI Cab. Surakarta. Ini juga membuktikan Batik memang milik Indonesia.
Nah apakah ini akan berhenti hari ini saja, atau setiap hari Jum’at kita akan menggunakan batik?
Komentar? klik disini ▲
0 komentar:
Post a Comment