Ngemplak Simongan merupakan sebuah kelurahan di Kota Semarang yang pada awal dekade 1990-an mengalami bencana yang banyak merenggut jiwa. Bencana itu adalah jebolnya tanggul. Kejadian ini mengingatkan kejadian beberapa waktu yang lalu, yaitu jebolnya tanggul di Situ (danau kecil) Gintung di Kota Tangerang Selatan, Banten, yang juga merenggut ratusan nyawa.
Ngemplak Simongan memiliki topografi yang sangat curam, sehingga risiko tanah longsor mengancam. Memang berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa sering terjadi tanah longsor di daerah ini.
Pelaksanaan Pemetaan
Sebelum melakukan pemetaan, peserta di bagi menjadi 5 (lima) kelompok. Masing-masing kelompok bertugas memetakan 1 RW (Kelurahan ini terdiri atas 8 (delapan) RW).
1. Kelompok 1 memetakan RW 2
2. Kelompok 2 memetakan RW 3
3. Kelompok 3 memetakan RW 4
4. Kelompok 4 memetakan RW 7
5. Kelompok 5 memetakan RW 8
Masing-masing kelompok mengatur kelompoknya masing-masing:
1. siapa yang menggunakan GPS
2. siapa yang menjadi pencatat
3. siapa yang memfoto
1. Peta dasar
2. Perumahan
3. Sumber penghidupan
4. Risiko (Hazard, Vulnerability, dan Capacity)
5. Jalur evakuasi dan tempat evakuasi
Banyak pengalaman yang mereka dapatkan, misalnya:
1. Bagaimana menjalin komunikasi dengan aparat kelurahan dan masyarakat
2. Bagaimana menjalin komunikasi dengan preman lokal
3. Belajar menghargai pendapat masyarakat lokal/pengetahuan lokal
4. Belajar bagaimana memecahkan masalah mengenai bagaimana memetakan area yang sulit dilalui dan juga masalah yang mungkin timbul pada GPS.
Komentar? Klik disini
Menambah tulisan? Klik disini
0 komentar:
Post a Comment