Membuat Peta Tumpang Susun
1. Peta tumpang susun (Overlay)
2. Peta dinding.
Peta tumpang susun
Peta tumpang susun merupakan salah satu dari hasil akhir pemetaan risiko. Peta jenis ini digunakan sebagai salah satu perangkat advokasi ke stakeholder, misalnya Pemerintah Daerah.
Peta tumpang susun adalah peta yang ditumpuk-tumpuk sedemikian rupa sehingga akan memuat segala informasi dalam satu tumpukan.
Cara membuat peta tumpang susun
Peta tumpang susun dibuat dengan menumpuk lima lembaran yang terdiri sebuah lembaran kertas duplex/karton manila dan empat buah lembaran plastik mika. Masing-masing lembaran berisi informasi yang berbeda, yaitu:
1. Lembaran I adalah lembaran yang memuat peta dasar yang terdiri atas:
a. Batas desa/ kelurahan/ dusun
b. Lifeline, yaitu:
i. Jalan utama
ii. Lorong Gang
iii. Jalur listrik, air, telepon dll.
iv. Sungai, danau, rawa dll.
Lembaran ini adalah lembaran kertas duplex/karton manila.
2. Lembaran II adalah lembaran plastik yang memuat perumahan.
3. Lembaran III adalah lembaran plastik yang memuat sumber-sumber kehidupan, seperti:
a. Pesawahan, perkebunan, industri rumah tangga
b. Pabrik
c. Toko, warung, kedai, bengkel dll.
4. Lembaran IV yang juga merupakan lembaran plastik adalah lembaran yang memuat informasi Bahaya, Risiko, Kerentanan dan Kemampuan/ Kapasitas (HRVC), yaitu:
- Bahaya/ ancaman, dan juga memuat:
i. Batas bahaya/ ancaman
- Risiko, dan juga memuat:
i. Batas risiko
- Kerentanan
- Kemampuan/ kapasitas, termasuk memuat:
i. Tempat evakuasi
5. Lembaran V adalah lembaran plastik yang memuat informasi mengenai jalur aman menuju tempat evakuasi.
Proses pembuatan peta ini membutuhkan alat bantu yang berupa:
1. Komputer (desktop atau laptop)
2. LCD
3. ATK:
a. Pensil
b. Penghapus
c. Spidol permanen berbagai warna dan ukuran
d. Spidol OHP berbagai warna
e. Krayon atau pensil warna
f. Penggaris 100 cm dan 20 cm
g. Plakban
h. Kertas duplex
i. Plastik mika
Proses pembuatan peta ini adalah dengan cara:
1. Pilih peta yang akan dibuat peta tumpang susun di dalam file MapSource, ArcView, EpiMap atau MapInfo.
2. Letakan kertas duplex di obyek sorotan.
3. Sorot peta tersebut ke dinding dengan menggunakan alat bantu LCD. Aturlah obyek sorotan dengan kertas duplex sebaik mungkin, setelah tepat tempellah kertas duplex tersebut ke dinding.
4. Gambar peta tersebut dengan menggunakan pensil. Gambarlah peta sehingga semua komponen tergambar.
5. Cetaklah gambar peta yang telah tergambar di atas kertas duplex di atas plastik mika sesuai dengan bagian-bagiannya, yaitu perumahan untuk lembaran plastik pertama, sumber-sumber kehidupan untuk plastik kedua, HRVC untuk plastik ketiga dan jalur evakuasi untuk plastik keempat.
6. Hasil akhir dari pembuatan peta ini adalah seperti gambar berikut:
Bila tidak tersedia LCD namun tersedia printer maka kita dapat memanfaatkan peta hasil cetakan tersebut, yaitu dengan cara peta hasil cetakan diberi garis kotak-kotak per satu sentimeter atau mencetak diatas kertas milimeter blok.
Mas Ujang, ketemu juga akhirnya kita lewat net. Semoga ok2 selalu di sana mas. Btw, hasil pemetaan ini pernah dilakukan untuk menghasilkan peta skala berapa mas?
ReplyDeletesukses selalu ya....