Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

1.8.08

Membaca Peta

Ada yang bilang orang Indonesia banyak yang tidak bisa membaca peta, dan ada lagi yang bilang kaum hawa sebagian besar tidak bisa membaca peta. Benarkah demikian?

Nah tulisan berikut tidak membahas benar tidaknya mitos itu. Tulisan ini hanya membantu bagaimana kita membaca peta.

Untuk membaca sebuah peta kita harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Lakukan orientasi peta. Orientasi peta adalah proses awal untuk memahami sebuah peta sehingga kita dapat memperoleh gambaran tentang posisi-posisi yang ditunjukkan di dalam peta.
  2. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan orientasi peta:

a. Perhatikan jenis peta apa yang digunakan menurut judulnya: apakah peta topografi (yang menggambarkan kondisi permukaan bumi), peta topologi, atau peta tematik yang menggambarkan suatu tema tertentu (misalnya peta daerah rawan bencana, peta pergerakan tanah, peta sebaran populasi penduduk, dll.).

b. Samakan arah utara peta dengan utara sebenarnya, Jika kita menggunakan kompas, kita dapat melihat arah utara yang sebenarnya dari arah jarum kompas. Jika tidak menggunakan kompas, berdirilah menghadap kira-kira ke arah utara yang sebenarnya.

c. Kenalilah tanda-tanda yang ada di dalam peta sesuai dengan legenda peta.

d. Tanda-tanda yang ada di dalam peta yang dapat kita kenali biasanya adalah:

i. Landmark, seperti tugu, patung, bangunan gedung, dll.

ii. Bentangan alam, seperti puncak gunung, sungai, pantai, teluk, tanjung, kemiringan tanah, lapangan terbuka, lahan perkebunan, dll.

    1. Perhatikan skala dari peta tersebut, sehingga kita dapat menghitung perbandingannya dengan jarak mendatar yang sebenarnya di lapangan.

3. Pada peta tematik, peran legenda sangat penting dalam menentukan atau menggambarkan suatu daerah tertentu menurut fungsi atau tema dari peta tersebut. Contoh peta tematik, misalnya adalah peta tumpang susun (overlay) yang dibuat oleh SIBAT. Kita bisa melihat daerah perumahan dari peta dasar yang ditumpang susunkan (overlay) dengan peta perumahan, atau kita bisa melihat sumber-sumber pendapatan masyarakat dengan menumpangsusunkan peta dasar dengan sumber-sumber kehidupan, bahkan kita bisa melihat jalur evakuasi dengan meng-overlay dengan jalur evakuasi yang telah dibuat.

Ada sebuah buku yang ditujukan untuk siswa/i SD, namun sering kami gunakan dalam pelatihan pemetaan saat membahas membaca peta. Buku tersebut adalah karya George Moore dan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga. Sederhana namun terkadang membuat peserta pelatihan yang “telah dewasa” pusing dan kemudian terperangah setelah tahu kalau ternyata itu adalah buku untuk anak SD. Namun setelah itu banyak peserta yang menjadi faham dalam membaca peta, serta aware terhadap landmark, bentangan alam dan tanda-tanda lainnya.

Memang kami belum mengetahui bagaimana siswa/i SD yang menggunakan buku itu, apakah kesulitan atau tidak. Apakah ada Bapak/Ibu Guru SD yang telah menggunakan buku ini dan bagaimana hasilnya? Tolong infokan ke kami. Terima kasih. (Ujang & Edward M).

0 komentar:

Post a Comment

Another Articles

Ready to Download

Silahkan Unduh Manual dibawah ini, bila dijadikan referensi mohon dicantumkan sumbernya.

Manual Mahir Memanfaatkan Peta Navigasi.net untuk Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series


Manual Mahir Garmin Map 76 CSx dalam 30 Menit

Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx


Manual Garmin HCx untuk Pemetaan Risiko Bencana

Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS


Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana

Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana

Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana


Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS

Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD


Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana

Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Hazard

Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI


Formulir Isian

Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI




Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif

Bab 2: GPS

Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana


Bab 4: Analisa Data

Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI


Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi

Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource


Bab 6: Google Earth

Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko

Ready Downloaded List: Mapping Software

Download Google Earth
Google Earth Versi 6.2

Unggah Google Earth versi terbaru



Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3

Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya



Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda

Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya

Reader