Kliping Tragedi Bintaro |
Terlihat Budi Hertanto sedang menyiapkan rekan-rekan PMR untuk menjaga bila ada teman mereka yang pingsan disaat upacara. Adik kelas mereka yang sangat aktif, Budi Santoso, Ika dan si cantik Emma turut membantu menyiapkan segala sesuatunya.
Bell sekolah sudah berbunyi dan para Siswa/i, Guru dan staff TU bersiap upacara. Suara kereta api seperti biasa berbunyi, maklum belakang SMA 86 melintas jalur kereta api dari Kota ke Merak. Namun ada yang tidak biasa setelah suara itu, yaitu suara menggelagar yang mengagetkan semua yang ada dilapangan. Kebingungan melanda, “ada apa?”. Tidak berapa lama, Betty (salah satu senior PMR SMA 86 seangkatan Budi) berteriak, “ada tabrakan kereta api”. Segera sontak, anggota PMR, Pecinta Alam (Genspal 86), Pramuka dan siswa lainnya bergerak menuju lokasi. Ada yang melompati pagar, dan juga gerbang sekolah.
Lokasi Tragedi Bintaro, Lokasinya dekat dengan SMA N 86 Bintaro |
Segera saja, para siswa membantu para korban. Ditengah kebingungan mereka, mereka tetap konsentrasi membantu korban tabrakan kereta api dari stasiun Kebayoran lama dan dari Stasiun Sudimara (Jombang). Seragam putih mereka dengan cepat berubah warna, ceceran darah.
Selain Siswa/i SMA 86, terlihat pula Siswa/i dari SMAN 87 dan SMAN Kartika. Kelompok PMR, Pecinta Alam, Pramuka dan Siswa/i yang tidak tergabung dalam Ekskul tersebut, dari ketiga sekolah bahu membahu menolong sesama. Melupakan kisah mereka yang beberapa kali terlibat tawuran, saat ini mereka bersama atas nama kemanusiaan berkhidmat untuk menyelamatkan.
Memang tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwa para korban, namun semangat membantu mereka dengan tulus dan spontan, dapat dijadikan teladan bagi generasi penerus saat ini. Kebersamaan para anggota PMR ini dikemudian hari melahirkan sebuah “konsorsium” PMR Wira yang cukup disegani di Jakarta Selatan, konsorsium itu bernama “Latihan Gabungan PMR Kecamatan Kebayoran Lama” dengan binaan Syafaruddin Husein Daulay.
Kewiraan mereka membantu pada tragedi Bintaro ini sempat dimuat dalam majalah remaja Hai pada tahun yang sama. Dan, kewiraan merekalah yang membuat saya semakin bersemangat menjadi anggota PMR dan bangga mengenakan seragam PMR. Saya bangga pernah menjadi anggota PMR SMA N 86 Bintaro Jakarta Selatan.
Untuk mengenang kewiraan mereka, Kami anggota PMR SMAN 86 pernah sepakat menjadikan tanggal 19 Oktober sebagai Hari Bhakti PMR SMAN 86. Semoga kewiraan mereka (Siswa/i SMAN 86, 87 dan Kartika) terus menjadi contoh. Bahwa walaupun masih siswa mereka bisa berbuat sesuatu dan berbuat demi kedamaian.
Share Me
Tweet
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.
View My Profile on
GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com
0 komentar:
Post a Comment