Dalam pembangunan infrastruktur perkotaan, konsep pendekatan bottom-up sudah dilaksananakan melalui proyek-proyek pemerintah. Dalam kaitan ini, teknik pemetaan partisipatif atau sistem informasi geografis (SIG) partisipatif merupakan salah satu strategi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses penyerapan aspirasi dan kebutuhan komunitas masyarakat akan pembangunan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi dan tantangan penerapan teknologi SIG untuk mendukung proses bottom-up maupun proses top-down dari pengambil keputusan dalam merencana dan menentukan skala prioritas pembangunan infrastruktur. Dari analisis ini, diharapkan mampu terpetakan kapasitas dan kompetensi warga masyarakat dan pengambil keputusan apabila sebuah model penerapan SIG untuk mendukung proses bottom-up dan top-down diaplikasikan di lapangan.
Untuk itu, aktivitas pemetaan partisipatif, wawancara, survei kuisioner, uji kegunaan skenario dan aplikasi telah dilaksanakan dalam penelitian ini. Pemetaan partisipatif dilakukan dengan studi kasus masalah genangan air hujan di Keluarahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo. Sedangkan wawancara dan survei dilaksanakan dengan target responden meliputi masyarakat umum dan pengambil keputusan dan analis di instansi Bakosurtanal, Kimpraswil Propinsi dan Kota. Sebuah skenario pengintegrasian SIG partisipatif dan SIG kolaboratif diusulkan dalam peneilitian ini melalui pembangunan dan evaluasi portal pemetaan partisipatif infrastruktur kota berbasis internet, verifikasi asprasi dan kebutuhan masyarakat melalui pemetaan partisipatif dengan piranti bergerak di lapangan bersama masyarakat.
Dari hasil survei dapat disimpulkan bahwa lebih dari 80% responden pengambil keputusan dan staff teknis menilai SIG perlu untuk dioperasikan, namun pada kenyataannya, operasionalisasi SIG masih rendah (30%). Ditambah lagi, analisis multi-criteria dan pemanfaatan SIG untuk kerja kelompok masih rendah. Dari perspektif responden masyarakat umum, pelibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah prasarana fisik adalah strategi yang populis (80%) dan menganggap akses informasi (termasuk peta) publik terkait infrastruktur masih kurang terfasilitasi (50%). Terkait kemampuan kognitif spasial masyarakat, dapat disimpulkan bahwa kemampuan melakukan orientasi spasial para responden masih sangat rendah (yang menjawab benar 60%). Bagi pengambil keputusan dan staff, penggunaan peta dalam rapat dan diskusi sudah tergolong tinggi.
Dari hasil wawancara dan uji kegunaan aplikasi, skenario integrasi SIG partisipatif dan SIG kolaboratif mendapat respon positif. Efisiensi dan transparansi merupakan aspek yang menjanjikan dalam sistem ini. Pemanfaatan TI dalam proses pemberdayaan masyarakat dalam mengenali masalah, menganalisis, dan mengusulkan perbaikan, mendapat dukungan positif baik dari warga masyarakat maupun dari para pengambil keputusan. Namun, akuntabilitas dan manajemen aspirasi merupakan hal yang bagi pengambil keputusan perlu mendapatkan pengkajian khusus lagi. Selain itu, aspek kemudahan pengguna beraktivitas (terkait bidang Interaksi Manusia-Komputer atau Human-Computer Interaction) juga perlu mendapat penyempurnaan.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa kapasitas pengambil keputusan dan analis untuk mengoptimalkan informasi yang sudah tersedia (termasuk peta) dalam proses perencanaan dan penyelesaian masalah melalui pemberdayaan masyarakat masih belum optimal. Kompetensi para pengambil keputusan sudah mencukupi, namun masih terlihat perlu mendapatkan penyegaran dan transfer pengetahuan dan ilmu yang berkaitan dengan pemetaan dan aplikasi SIG yang mutakhir dan tepat guna untuk memfasilitasi analisis multi-criteria. Komunitas masyakat sendiri terlihat begitu antusias dan berperan aktif dalam kegiatan pemetaan partisipatif, meskipun teknik dan teknologi yang dikenalkan kepada mereka tergolong baru bagi mereka. Oleh karena itu, faktor utama yang masih menjadi penghambat dalam penerapan SIG partisipatif & kolaboratif adalah kekurangpahaman pengambil keputusan dan analis akan potensi peta dan SIG untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan dan penyelesaian masalah infrastruktur▲
Riset ini sudah dimuat di artikel “Feature” GIM International, versi web-nya di sini
Prototpe portal web participatory mapping dapat diakses di:
http://triasaditya.staff.ugm.ac.id/partisipatif/
Sumber tulisan: http://trias.wordpress.com/2008/09/07/pendayagunaan-pemetaan-partisipatif/#more-65
Komentar? Klik Disini
0 komentar:
Post a Comment