22.8.09
RISK MAPPING: THE FAVORITE ACTIVITY IN ICBRR
Dari kelompok FGD Masyarakat, Sibat dan Kepala Desa (terdiri dari 2 (dua) kelompok FGD: Jawa Tengah dan DIY), kelompok FGD Koordinator Lapangan, serta kelompok FGD Pokja hal ini terungkap. (Click Here 4 all story)
Berbeda alasan yang dikemukakan dari kedua kelompok FGD, kelompok FGD Pokja mengatakan bahwa masyarakat menyukai pemetaan karena tidak terlalu banyak berfikir dan tidak menjemukan (kegiatan diluar ruang).
Sedangkan kelompok FGD Masyarakat, Sibat dan Kepala Desa mengatakan bahwa mereka menyukai pemetaan karena setelah pemetaan dilakukan mereka lebih faham lagi terhadap desanya, lebih tahu bahwa daerahnya memiliki potensi bencana, kerentanan dan kapasitas untuk mengurangi risikonya. Bukan hanya tahu dari omongan namun mereka sudah mengunjungi lokasinya, sehingga lebih tahu dimana lokasi tepatnya.
Menurut para Koordinator Lapangan, pelaksanaan pemetaan merupakan kegiatan yang sulit namun yang paling menyenangkan. Alasannya diantaranya adalah karena berkegiatan langsung di lokasi dan langsung mengidentifikasi HVC dan mengenali HVC yang ada di lokasi program.
Juga terungkap bahwa mereka menyukai pemetaan bukan semata-mata karena tidak perlu berfikir, seperti pandangan kelompok FGD Pokja, namun dilihat dari manfaatnya. Justru pada saat pemetaan dilakukan, banyak hal yang memerlukan analisa (dan ini memerlukan proses berfikir). Bahkan mereka memetakan dan menganalisa dengan bantuan fasilitator sampai malam hari bahkan tengah malam, dan ini banyak menyita fikiran dan melelahkan. Namun karena manfaatnyalah mereka menyukai pemetaan risiko.
Hambatan yang dirasakan oleh kelompok masyarakat, sibat dan kades serta kelompok Korlap adalah:
1. waktu yang masih dianggap terlalu singkat padahal daerah yang harus dipetakan sangat luas.
2. GPS hanya dimiliki oleh PMI Pusat, sehingga bagaimana kesinambungannya masih dipertanyakan. Ini berbeda dengan program yang disponsori oleh PNS lain – GRC – GPS diadakan di Daerah dan di tempatkan di Cabang-cabang, sehingga mudah pemobilisasian oleh Cabang yang brsangkutan untuk penggunaanya (pemutakhiran data, dll)
3. mengira bahwa setelah pemetaan dilakukan maka akan ada bantuan bagi masyarakat.
Another Articles
Post Groups
Ready to Download
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah Instalasi dan memanfaatkan peta navigasi.net untuk GPS Garmin Map 76 CSx, ETrex Vista HCx dan Nuvi Series
Manual singkat yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin Map 76 CSx
Manual yang berisikan langkah-langkah penggunaan GPS Garmin HCx untuk memetakan risiko bencana, dan juga berisi bagaimana mengolah data di MapSource setelah mendapatkan data GPS
Daftar Legenda dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan legenda-legenda yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Daftar Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
Daftar yang berisikan keperluan-keperluan pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar Istilah dalam Pemetaan Risiko Bencana
Berisikan istilah-istilah yang ada dalam manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko digunakan dalam memetakan risiko bencana
Kamus SIGaP/ Dictionary of PGIS
Berisikan istilah-istilah yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Partisipatif, keluaran PPGIS/IAPAD
Diagram Alur Pemetaan Risiko Bencana
Diagram alur pemetaan risiko bencana yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Hazard
Formulir Hazard/Ancaman yang biasa digunakan oleh PMI
Formulir Isian
Formulir Isian dalam pemetaan risiko yang biasa digunakan oleh PMI
Daftar di bawah ini merupakan Bab-bab yang ada dalam Buku Manual Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIGaP): Pemetaan Risiko yang dilakukan secara Partisipatif
Bab 2: GPS
Bab 2 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar GPS dan hubungannya dengan Risiko Bencana
Bab 4: Analisa Data
Bab 4 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana menganalisa data yang sudah didapat dalam pemetaan di lapangan oleh Sukarelawan PMI
Bab 5: Membuat Peta Tumpang Susun/Overlay, Peta Dinding, dan 3 Dimensi
Bab 5 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan bagaimana membuat peta tumpang susun, peta dinding, dan peta 3 Dimensi. Langkah ini merupakan langkah berikutnya setelah pengolahan data dengan MapSource
Bab 6: Google Earth
Bab 6 dari buku Manual SIGaP untuk Pemetaan Risiko, yang merupakan buku pertama dalam rangkaian buku Pemetaan Risiko. Berisikan dasar-dasar pemanfaatan Google Earth dalam pemetaan Risiko
Ready Downloaded List: Mapping Software
Google Earth Versi 6.2
Unggah Google Earth versi terbaru
Download MapSource Mutakhir MapSource software version 6.16.3
Tingkatkan MapSource anda dengan piranti lunak MapSource terbaru dari sumber aslinya
Up Date software unit Garmin Anda Up Date Software Garmin Anda
Tingkatkan Performa GPS Receiver Garmin anda dengan piranti lunak dari sumber aslinya
0 komentar:
Post a Comment