Menanamkan rasa siaga dan memperkenalkan upaya pengurangan risiko sejak dini terhadap anak-anak memang sudah menjadi cara yang efektif. Inovasi dibutuhkan untuk bisa menjangkau pemahaman dan logika anak-anak. metode klasikal dimana guru menyampaikan materi satu arah mungkin hanya cocok untuk mencapai tujuan menambah pengetahuan, namun untuk mengembangkan nalar dan daya analitik untuk menyikapi upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko membutuhkan tekhnik khusus apalagi bila kita menginginkan mereka dapat mempraktekkan dalam kehidupannya sebagai bagian dari hidupnya.
Pelatihan partisipatif yang dikemas dalam permainan dan kuis diyakini dapat menambah pengetahuan si anak didik, apalagi diikuti dengan diskusi yang tidak mengutamakan kebenaran atau kesalahan dari pendapat si anak akan dapat meningkatkan penalaran dan daya analitik si anak (apalagi bila mengutamakan kebetulan, salah kan walaupun akar katanya dekat: betul dan benar, karena tidak pernah ada pahlawan pembela kebetulan yang ada adalah pahlawan pembela kebenaran, hihihi) untuk bisa menyikapi suatu masalah dengan harapan mereka dapat melakukan/mempraktekan baik secara sadar maupun tidak sadar.
Dalam Permainan ini peserta diminta untuk memberikan pendapatnya mengenai kesiapsiagaan dan upaya pengurangan risiko bencana sesuai dengan pernyataan yang ada pada kotak-kotak ular tangga. Pion dalam permainan ini adalah si anak itu sendiri sedangkan dadu yang digunakan adalah dadu segede gaban (menyontek istilah kawanku di PMI Pusat, Mas Dwi Haryadi, yang merujuk sesuatu yang besar, hehehe apa kabar Mas Dwi?).
Saat, sebut saja saat si Upik atau si Ujang (wah ternyata nama Ujang itu di budaya Minang adalah nama panggilan untuk anak laki-laki yah sama donk sama di Sunda) melempar dadu kemudian dadu menunjukkan sejumlah titik tertentu maka ia harus melangkah sesuai jumlah titik itu (wah ini mah sama atuh dengan ular tangga yang biasa, yah emang pada dasarnya sama Tong), selanjutnya si Upik atau si Ujang harus membaca kalimat yang ada dikotaknya yang baru dan kemudian memberikan tanggapan, jawaban atau pendapatnya. Tidak ada jawaban yang akan disalahkan loh dalam permainan ini, bila salahpun maka fasilitator akan melemparkan diskusi ke peserta lain atau penonton lain dengan kalimat yang halus sehingga si anak tidak merasa dihakimi.
Hukuman dalam permainan ini sama dengan ular tangga yang biasa yaitu dia akan turun ke kotak sebelumnya, namun dalam permainan ini dibuat suatu kondisi sehingga mengapa si anak harus turun atau naik sebagai penghargaan. Misalnya begitu sampai di suatu kotak maka tertulis: Kamu lupa membawa tas siaga maka kamu harus turun, nah seperti sebelumnya maka si anak yang bersangkutan harus memberikan alasan kenapa ia harus turun dan apa manfaat tas siaga dan apa saja yang ada dalam tas siaga. Demikian pula sebaliknya untuk penghargaan, misalanya: Kamu telah menanam pohon bakau maka kamu naik.
Kisah yang mengusik hati adalah disaat anak-anak diminta untuk bernyanyi maka sebagian besar anak dari ketiga daerah justru menyanyikan lagu-lagu dewasa, semisal lagu yang dinyanyikan oleh Luna Maya (salah satu katanya adalah Ku menunggu, lanjutannya saya ga hapal tapi yang saya tahu itu lagu pernah dinyanyikan Luna Maya, saya tahunya lagu Ridho Irama wakakakakak) dan juga lagunya wali Mencari jodoh, tidak ada anak-anak yang menyanyikan lagu anak-anak. Nah pas para gurunya diminta bernyanyi maka lagu yang paling dinyanyikan para guru adalah: disana senang, disini senang (wah memang jauh yah jarak masa antara murid dan guru).
yang membuat sedih lagi adalah disaat ada pertanyaan tentang dimana ibu kota Indonesia dan nama presiden RI banyak yang salah menjawab. Disaat diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya banyak juga anak-anak yang menyanyi dengan salah baik lirik maupun irama, waduh.
Namun dibalik itu semua yang membuat saya bangga adalah ternyata anak-anak lebih siaga dibandingkan guru mereka (saya menulis dengan senyum dikulum nih).
Lagu Bila ada gempa sangat familiar diantara anak-anak.
Kalau ada gempa Lindungi Kepala
Kalau ada gempa sembunyi di kolong meja
Kalau ada gempa menjauh dari kaca
Kalau ada gempa lari ke tempat terbuka. Δ
Silahkan memberikan komentar anda mengenai tulisan ini disini, atau di boks dibawah tulisan ini, terima kasih.GPS murah di sini, kontak: tracknavigate[at]yahoo[dot]com

kegiatan yang dilakukan sangat bagusss dapat mengembangkan kecerdasan anak :)
ReplyDelete